Risiko investasi rendah namun peluang berkembangnya sangat terbuka. Inilah yang dijanjikan Iwan Kumara melalui franchise Sinergi Fitness. Wiyono
Tengah mencari franchise untuk mulai bisnis? Waralaba fitness centre adalah salah satu alternatif yang patut dipertimbangkan? Saat ini olah kebugaran seperti fitness, senam aerobik, senam dance, yoga, dan sebagainya mulai menjadi gaya hidup, dan bukan hanya di kota besar. Khususnya para kaum muda, pria dan wanita, baik pelajar, mahasiswa, juga eksekutif, tertarik menjadi anggota klub kebugaran untuk berbagai tujuan. Entah itu sekadar untuk menjaga kebugaran, merampingkan badan, mengencangkan atau membentuk otot supaya terlihat lebih kekar, atau cuma karena ingin dibilang gaul serta keren.
Sedangkan salah satu bisnis waralaba fitness centre yang cukup menarik tersebut seperti yang ditawarkan oleh Sinergi Fitness (SF) yang berpusat di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan. Asal tahu, SF sebetulnya telah eksis di dunia bisnis sejak 1999 sebagai produsen sekaligus distributor produk-produk peralatan fitness merek lokal, yaitu Delta, Sinergi, serta Relent.
Iwan Kumara, General Manager SF mengakui, pertumbuhan olah kebugaran di tengah-tengah masyarakat sebenarnya tidak lepas dari kampanye yang dilakukan oleh beberapa atlet bina raga di tanah air yang kemudian mengembangkan karir menjadi bisnis olah raga. Di antaranya yang terkenal Ade Rai serta beberapa lainnya yang memiliki visi dan misi sama, yakni mengembangkan bina raga, fitness dan pusat kebugaran di Indonesia, dengan memperkenalkan fitness sebagai satu bagian dari gaya hidup.
Hanya sayang, franchise fitness centre yang mereka buat biasanya lebih fokus membidik kelas menengah ke atas. Maka, seperti dikatakan Iwan, mulai 2006 SF ikut meramaikan bisnis pusat kebugaran namun mengincar pasar yang ada di bawahnya atau yang lebih terjangkau masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari besarnya iuran keanggotaan per bulan cuma Rp 75 ribu-Rp 120 ribu, sementara jumlah modal bagi franchisee kurang lebih hanya sekitar Rp 100 juta.
“Investasi Rp 100 juta itu juga bukan untuk kami, juga bukan merupakan franchise fee, melainkan murni 60%-65% untuk dibelikan peralatan, dan sisanya untuk keperluan perlengkapan, seperti cermin, AC dan sebagainya. Jadi besarnya fleksibel, tergantung lokasinya serta luas tempat. Yang pasti range antara Rp 80 juta hingga Rp 150 juta,” ungkap pria yang sudah berpengalaman lebih 12 tahun di olah raga fitness ini.
Program franchise yang ditawarkan seperti franchise pada umumnya tetapi Iwan lebih suka menyebutkan sebagai semi waralaba. Artinya mitra waralaba berhak memakai nama brand SF, juga memperoleh dukungan sistem manajemen, SOP, desain, lay out, penyediaan peralatan, training, pembukuan, sampai pada penyediaan instruktur. Namun istimewanya, hingga sampai cabang ke 10 tidak ada pungutan franchise fee. “Baru mulai cabang ke 11 dan seterusnya dikenai franchise fee sebesar 2,5 % per bulan untuk pendapatan per bulan Rp 12 juta, dan 5% bagi pendapatan di atas 12 juta,” lanjutnya.
Menurut Iwan tidak ada prasyarat yang terlalu rumit dibebankan kepada calon investor, kecuali menyediakan 2 buah ruangan seluas @ 60 m2. Tempat tersebut bisa berupa ruko, rumah, kantor atau gedung. Bisnis fitness centre adalah bisnis yang tidak hanya berdiri sendiri dan bisa bergabung dengan unit usaha lain. Sehingga apabila memiliki atau pun telah menyewa tempat yang terdiri lebih dari dua lantai, lantai pertama bisa dipergunakan untuk bisnis lain. Sementara SF bisa menempati lantai ke 2 dan ke 3 yang biaya sewanya lebih murah.
Meskipun dalam dunia usaha lokasi acap kali menjadi faktor penentu, tetapi Sarjana Akuntansi Unila tersebut menyebutkan, dalam bisnis fitness centre lokasi bukanlah faktor utama. Sebagai bisnis destinasi, asal konsumen sudah tahu lokasi, tempat yang tersembunyi di perumahan pun akan tetap dikunjungi. Namun lokasi paling ideal yakni dekat dengan perumahan, kampus, dan pusat perbelanjaan.
Malah, ditambahkan, franchisor juga menjalin kerja sama dengan beberapa rekanan yang bersedia menyediakan tempat. Dengan demikian mitra dapat memperoleh lokasi strategis tanpa harus repot sewa tempat, jadi tinggal mengelola saja. Saat ini terdapat tiga lokasi yang tersedia, dua buah di Jakarta Selatan, dan lainnya di pusat perbelanjaan kota Depok.
Kelebihan lain yang dimiliki dibanding jenis usaha lain yang memiliki perputaran modal tinggi, franchise fitness centre memiliki risk of investment lebih rendah. Sementara sebagai bisnis jasa yang menyangkut gaya hidup, peluangnya akan terus tumbuh dan tetap terus eksis. Bisnis ini juga tidak bakal mengganggu kegiatan utama sebab sekali sudah beroperasi, ia akan jalan dengan sendirinya. “Yang penting kasirnya sendiri yang kita pegang, sudah running setiap hari,” Iwan menjamin.
Karena target pasarnya adalah pangsa kelas B, dengan berpendapatan Rp 1 juta-Rp 5 juta per bulan maka di setiap cabang SF diyakini lebih mudah merangkul banyak anggota. Apa lagi dengan menerapkan sistem link antar cabang, setiap anggota berhak menikmati semua fasilitas yang ada di lokasi fitness, semisal sauna, spa, ataukah high speed internet acces setiap hari, setiap saat secara gratis di semua cabang Sinergi Fitness. Dalam kondisi sehat diperkirakan BOP sudah akan tercapai dalam jangka 12 bulan atau setahun.
Tantangan yang dialami pengelola cabang barangkali adalah kesulitan dalam me-maintain member agar mau berlatih secara kontinyu dalam jangka waktu lama. Sebab menurut Iwan sudah menjadi tipikal masyarakat kita cepat bosan dan berubah pikiran. Berlatih 2 bulan lalu menghilang, atau berangkat kalau ada ajakan teman. “Sehingga kita harus terus-menerus mencari member baru,” ujarnya menekankan hal itu, di samping upaya edukasi terhadap pencapaian hasil latihan yang perlu dilakukan.
Hingga sekarang SF telah memiliki 7 buah cabang, 5 lokasi terletak di Jakarta, Tangerang, serta Bekasi, dan 2 cabang lainnya di Medan dan Jayapura. Sedangkan target yang ingin dicapai, seperti diungkap, paling tidak memiliki 50 franchisee dalam waktu tiga tahun, mulai 2007-2010, ditambah beberapa master franchisor di luar kota atau pulau.
source : majalahpengusaha.com
Usaha larva bawal
Usaha barang seken layak direken
Tip bisnis usaha go public
Usahan salon khusus kuku
Peluang emas kelinci hias
Tidak ada komentar:
Posting Komentar