Tidak seperti toko buku konvensional, Argentum Books menjangkau pelanggan tanpa batas-batas wilayah, bahkan sampai ke manca Negara. Anita Surachman
Pada galibnya, menjual buku adalah di ruangan tertentu di tempat tertentu yang disebut toko buku. Namun setelah ditemukannya kemajuan teknologi informasi, utamanya internet, konsep menjual buku seperti di atas disebut sebagai toko buku konvensional. Berbagai keterbasan toko buku konvensional kini mampu diatasi oleh toko buku berbasis internet yang sering disebut toko buku online.
Ya, seperti itulah jenis usaha yang digarap Bimbi F. Kusuma. Bersama sang suami, Bimbi mengelola toko buku onlinenya yang dia beri nama Argentum Books (Indonesian online bookstore). Argentum Books sendiri berasal dari nama putri semata wayangnya si kecil Aza Argentum. Usaha yang berdiri sejak dua tahun silam ini, tepatnya pada Maret 2006, kini telah dikenal khalayak pembaca buku secara luas, tak hanya di Jakarta tapi juga di daerah bahkan di luar negeri.
“Toko buku online ini maksudnya adalah toko yang ada di website, bukan toko buku tradisional, atau biasa dibilang dengan toko buku off line. Jadi orang yang belanja datang langsung ke website. Dari sinilah pelanggan yang ingin mencari buku dapat membelinya dengan sistem pemesanan terlebih dahulu, dikonfirmasi dan selanjutnya jika pihak pemesan setuju kemudian mentransfer biaya, baru barang yang dipesan kami kirim. Bisnis buku online ini menganut sistem seperti Amazon (toko buku online diAmerika Srikat),” kata Bimbi.
Usaha yang dirintisnya ini bermula dari ketidaksengajaan. Bimbi bersama sang suami Angki, kala itu mempunyai impian untuk mempunyai toko buku tradisional. Namun karena keterbatasan dana untuk biaya investasi awal, akhirnya tak terlaksana. Untuk memiliki toko buku konvensional diperlukan modal yang relatif besar. Bekerja di sebuah kantor konsultan Bimbi pun mulai menawarkan buku kepada teman-teman dekatnya yang kebanyakan perempuan. Berawal dari pemasaran mulut kemulut peminatnya makin bertambah.
Karena banyaknya permintaan terhadap buku-buku baru, suami Bimbi pun mendukungnya untuk meneruskan usaha tersebut. “Mereka malah nanya buku yang tidak kita jual, karena memang banyak buku-buku baru yang dicari, jadi kalau memang ada yang memesan maka kita akan carikan bukunya, awalnya cara pemesanannya lewat email, tetapi kita harus men-develop dulu dengan beberapa supplier atau penerbit,” kata Angki
Cara pembayaran toko buku tradisional dengan toko buku online jelas berbeda. Sistem pembayaran toko buku online adalah transfer melalui rekening, ”Untuk memiliki bisnis di internet tidak hanya harus memiliki website saja tapi juga harus mempunyai sistem pembayaran yang enak untuk kedua belah pihak. Sistem pembayaran di Argentum Books online ini via BCA dan Bank Mandiri. Untuk pelanggan di luar negeri biasanya mereka memberikan alamat di Indonesia agar biayanya lebih murah,” ujar pria yang memiliki nama lengkap Angki W. Perdana ini.
Cara pengiriman barang ke pelanggan dilakukan setelah buku yang dipesan benar-benar ada dari pihak penerbit dengan menggunakan jasa salah satu kurir yang sejauh ini tetap terpercaya. Untuk ongkos kirim dibebankan kepelanggan. Khusus daerah Jakarta, pembelian buku di bawah Rp 75 ribu setelah diskon dikenakan biaya pengiriman Rp 5 ribu/kg. Untuk pembelian Rp 75 ribu sampai 150 ribu dikenakan Rp 3.500/kg dan jika pembelian di atas Rp150 ribu gratis ongkos kirim.
Bimbi mengaku tidak mengambil untung dari ongkos kirim. Dalam menggunakan kurir, Bimbi memilih kurir profesional, di mana di antara kedua belah pihak menjalin hubungan baik, dan sejauh ini belum pernah ada pelanggan yang komplain.
Kelebihan bisnis book store online ini antara lain; pilihan buku lebih banyak dan komplit, serta menjangkau khalayak lebih luas, karena jarak tidak menjadi batasan di bidang usaha ini. “Kekurangannya hanya cara pembayaraannya saja, di mana semua bisnis online harus mentransfer uang terlebih dulu. Jadi harus cash, dan ini benar-benar bisnis kepercayaan,” papar wanita berusia 29 tahun ini.
Setelah pembayaran buku akan segera dikirim. Untuk pelanggan Jakarta sekitar dua sampai lima hari kerja. Tetapi sebelum konsumen membayar, Argentum harus mengecek terlebih dulu ke penerbit, apakah buku yang diminta itu masih diterbitkan atau tidak, apakah masih ada stok atau tidak. Jadi dicari dahulu status terupdatenya. Jika stok buku tersedia, pesanan akan diambilkan. Untuk membeli buku di toko online ini harus menjadi member (anggota) terlebih dahulu tanpa dikenakan biaya sepeser pun.
Jenis buku yang ditawarkan pun sangat bervariasi, tergantung dari pemesannya. Jenis buku yang paling banyak dipesan adalah novel dan buku-buku popular lainnya. Biasanya yang selalu menjadi incaran para pelanggan adalah sistem perpaket.
Dalam menggeluti bisnis ini, Bimbi mengaku kendala utamanya adalah di koneksi internet. Mulai dari biayanya yang mahal, speednya yang lamban, dan berbagai gangguan lainnya. “Untuk mengatasi hal itu adalah mencari provider internet yang lebih baik.”
Ditambahkan Angki, jenis bisnis sangat cocok untuk Indonesia, yang terdiri atas ribuan pulau. Kenyataannya, belum banyak toko buku konvensional yang bisa diandalkan di masing-masing pulau. “Sehingga bisnis kita tidak ada limitnya, limitnya sampai orang tidak membaca buku lagi”, ujar Angki.
Menurunya, pelanggannya terus bertambah. Malah lebih jauh hubungan di antara mereka bukan hanya sekadar penjual dan pembeli buku, melainkan sebagai layakanya sahabat. “Kami saling bertukar pikiran karena yang dibincangkan bukan hanya mengenai buku saja tapi juga hal lain. Sehingga bukan sekedar bisnis semata, “ katanya seraya mengimbuhkan para member akan selalu mendapatkan informasi buku terbaru lengkap dengan resensinya.
Kelebihan Toko Buku Online Dibanding Toko Buku Konvensional
- Modal awal untuk membangun toko buku online jauh lebih kecil dibanding toko buku konvensional
- Pilihan buku jauh lebih banyak. Untuk toko buku konvensional dibutuhkan dana yang besar agar
bisa menyetok buku lebih komplit
- Pelanggan tidak terbatas secara geografis, bahkan sampai melintasi batas negara
- Tidak memerlukan tempat yang strategis sebagaimana toko buku konvensional
- Mempunyai prospek yang lebih bagus, terutama untuk negara yang memiliki geografis seperti
Indonesia, yang terdiri atas ribuan pulau
- Buka 24 jam
- Biaya operasional kecil karena tidak perlu merekrut karyawan terlalu banyak, misalnya penjaga
toko
Usaha makanan cepat saji
Tip biar bisnis bisa go public
Usaha jus pesan antar
Usaha barang seken layak direken
Beternak merpati balap omsetnya mantap
Jika ingin mengutip/menyebarluaskan artikel ini harap mencantumkan sumbernya.
Source : majalahpengusaha.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar