Eksportir Rajungan Mencoba Bertahan dari Krisis Global.
Tuban - Goncangan krisis ekonomi global, kini berimbas pada nasib eksportir daging rajungan di wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Mereka yang mengekspor komoditas ikan laut itu, terancam kolaps karena pembayaran penjualan ikannya macet.
Akibatnya para pengusaha rajungan mulai mengurangi produksi hingga 50 persen. Termasuk juga merumahkan karyawannya dari rata-rata 50 hingga 75 orang bekerja sehari, menjadi 20 hingga 25 orang. Bahkan ada yang menghentikan kegiatan usahanya sampai kondisi normal kembali.
Sejumlah pengusaha ikan rajungan menyatakan, saat ini mereka mulai resah dengan kondisi krisis ekonomi global. Terlebih bagi mereka yang memiliki pasar di Amerika.
"Kondisi ini sudah kita rasakan sejak sepekan terakhir. Kalau sebelumnya pembayaran dari kiriman rajungan lancar, sekarang tersendat. Tagihan untuk barang kiriman bulan Oktober dari orang Amerika sampai sekarang belum cair," kata H Mahmud Adnan, eksportir rajungan asal Desa Kradenan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Rabu (15/10/2008) pagi.
Selain itu, kepastian harga yang diberikan para pengusaha di luar negeri juga tidak menentu. Kenderungannya harga menurun, sehingga para pengusaha rajungan dari Bumi Ronggolawe tak berani mengirim barang.
"Kalau harganya tidak menentu seperti ini, siapapun tidak berani mengirim," timpal Ahmad Zamroni, pengusaha rajungan dan ikan laut kering, tanpa bersedia menyebut harga ketika ditemui di Tambakboyo, Tuban, secara terpisah.
Para pengusaha mengirim rajungan dalam bentuk daging. Ikan sejenis kepiting laut yang didapat dari ratusan nelayan di wilayah Pantura Tuban ini, diolah dengan cara mengupas kulitnya. Setelah itu daging segar rajungan dikemas kemudian dikirim ke negara tujuan.
Menurut para eksportir, krisis ekonomi global ini mengakibatkan hasil produk daging rajungan yang diekspor ke Amerika Serikat terhenti total. Sedangkan untuk pengiriman ke Korea dan Jepang masih terjadi, meskipun jumlahnya sedikit.
"Kita mengirim dalam partai kecil, untuk mempertahankan hubungan kerja sama saja," kata Mahmud.
Para pengusaha komoditas, yang diyakini, mampu meningkatkan libido seksual ini tetap berharap, agar kondisi krisis global yang bermula dari Amerika Serikat itu segera berakhir.
(gik/ddn)
Source : Detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar