Rabu, 31 Desember 2008

Ternak Kelinci Menghasilkan Devisa

Ternak Kelinci Bisa Menghasilkan Devisa :

Prolog :

Setelah saya posting tulisan mengenai Ternak Kelinci, cukup banyak respon yang didapat dari pembaca blog ini, dari sekian banyak pertanyaan, ada sebagian tidak bisa dijawab, karena selain sudah lama tidak beternak kelinci, saya juga tidak tahu perkembangan perkelincian akhir-akhir ini. Untuk menutupi hal itu berikut saya posting sebuah artikel dari Harian Sinar Harapan tahun 2002, mudah-mudahan dapat melengkapi khazanah perkelincian di Indonesia.

Antara Hobi dan Bisnis
Ternak Kelinci
Bisa Menghasilkan Devisa

JAKARTA – Tak ada yang tahu sejak kapan kelinci mulai diternakkan. Konon, di Afrika beberapa abad yang lalu disebut sebagai yang pertama kali dimulainya pemanfaatan kelinci sebagai hewan peliharaan. Kemudian terus berkembang ke kawasan Mediterania sekitar 1.000 tahun yang lalu. Dari hasil peternakan di Mediterania itulah kelinci kemudian mulai menyebar ke daratan Eropa. Kemudian setelah bangsa Eropa memutuskan bermigrasi ke berbagai benua baru yang ditemukan, maka hewan kelinci turut menyebar ke berbagai pelosok dunia. Termasuk di dalamnya penyebaran ke Benua Amerika, Australia dan Asia.


Di Indonesia sendiri khususnya di Jawa, kelinci konon dibawa oleh orang-orang Belanda sebagai ternak hias mulai sekitar tahun 1835. Keberadaan kelinci di Indonesia sempat tidak jelas sejak kedatangan Jepang tahun 1942. Kemudian berlanjut dengan zaman revolusi kemerdekaan sampai tahun 1950-an. Catatan yang ada hanya menjelaskan tentang keberadaan kelinci yang tidak punah pada zaman itu karena ternyata banyak dikembangbiakkan oleh para peternak di daerah pegunungan yang relatif aman dari pertempuran.
Selanjutnya baru pada tahun 1980-an pemeliharaan kelinci sebagai sumber daging mulai digalakkan pemerintah dengan tujuan pemenuhan peningkatan gizi masyarakat. Namun pola pengembangan tersebut tidaklah berjalan mulus. Hal tersebut terjadi karena hanya sebagian kecil peternak kelinci yang bertujuan untuk berdagang dan sisanya hanya untuk kesenangan saja.
Sebenarnya kelinci-kelinci sendiri terdiri dari berbagai macam ras dan jenisnya. Ada ras Alaska yang berasal dari Jerman. Kemudian ras Angora yang sebenarnya berasal-usul kurang jelas. Menurut ceritanya, ras Angora ini pertama kali ditemukan oleh pelaut Inggris yang kemudian membawanya ke wilayah Prancis sekitar tahun 1723.
Jenis ras yang lain adalah American Chincilla yang kemudian dibedakan lagi atas tiga tipe, yaitu tipe standar, besar dan giant alias raksasa. Khusus untuk yang bertipe giant ini bila dewasa bisa berbobot mencapai 6-7 kg.
Sedangkan jenis ras Champagne d’ Argent, yang asli berasal dari Prancis, mempunyai ciri-ciri bulunya berwarna putih perak. Atau jenis ras yang lain seperti Carolina yang merupakan persilangan antara kelinci spesies New Zealand white dan New Zealand red. Ras Caroline ini sangat terkenal di Eropa sebagai kelinci penghasil daging.
Ada lagi jenis ras Dutch yang terkenal di seluruh dunia sebagai jenis kelinci peliharaan. Warna bulunya khas, kerena mempunyai bulu melingkar seperti pelana berwarna putih dari pinggang terus ke leher sampai ke kaki bagian depan. Sebenarnya banyak lagi jenis ras kelinci yang lain, seperti ras Himalayan, Flemish giant, Havana, Lop yang berciri khas mempunyai kuping yang terkulai ke bawah, Polish, Rex, Satin, Silver, Simonoire, Siamese Sable dan banyak lagi yang lain lengkap dengan ciri khas masing-masing.
Di Indonesia sendiri sebenarnya ada jenis kelinci lokal tersendiri. Tapi dimungkinkan jenis kelinci lokal yang ada di Indonesia adalah jenis kelinci berketurunan ras Dutch. Ras ini dikenal sebagai ras asli dari Negeri Belanda, jadi mungkin saja dahulu orang-orang Belanda yang bermigrasi ke Indonesia sempat membawa kelinci ini dari kampung halamannya dan mengembangbiakkannya di sini.
Ras kelinci Dutch ini punya ciri bentuk tubuh yang kerdil, sehingga lazim disebut kelinci mini, merupakan kelinci terkecil di dunia. Biasanya jenis ini dipelihara hanya untuk hiasan dan cocok untuk mainan anak-anak. Dengan bentuk tubuh pendek, kepala agak bulat, bentuk telinga tegak dan mempunyai panjang hanya sekitar lima sentimeter. Biasanya kelinci ini berbulu sangat bagus dan berwarna putih. Sedangkan ciri lainnya mempunyai mata berwarna merah.

Kelinci dalam kandang sebagai ternak untuk dipanen daging dan bulunya.

Memilih dan Memelihara
Sebelum memutuskan untuk memelihara kelinci, ada baiknya kita mengetahui dahulu bagaimana kiat-kiat memilih kelinci yang baik. Bagaimana cara membuat dan mengurus kandang serta bagaimana cara memilih makanannya.
Memilih bibit kelinci yang baik sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Biasanya kelinci yang sehat memiliki sifat yang lincah dan aktif, gerakannya energik dan memiliki nafsu makan yang tinggi. Secara umum biasanya bibit kelinci yang baik memiliki ciri-ciri fisik sebagai berikut; pertama memiliki kepala yang sesuai dengan ukuran badan.
Kelinci yang baik bila bertubuh panjang membutuhkan tipe kepala yang panjang pula. Kelinci berbadan besar dan lebar membutuhkan kepala yang besar juga dan begitu pula jenis kelinci bertubuh kecil yang baik adalah yang memiliki jenis kepala kecil juga.
Tipe kepala yang seimbang dan kompak sangat sesuai untuk hampir semua tipe ras kelinci, seperti Dutch, Havana, Standard Chincilla, Lilac dan ras kelinci lainnya.
Kelinci yang sehat juga biasanya bermata bulat bercahaya, selaput matanya bersih, mempunyai pandangan yang cerah dan jernih. Bila pandangan matanya layu dan kurang jernih, itu menandakan kelinci tersebut sedang sakit atau kurang baik kondisi fisiknya.
Lihat juga bagian hidung, moncong dan mulutnya apakah dalam keadaan bersih. Kelinci yang hidungnya basah dan lembab kemungkinan terserang pilek.

Selain bentukan kepala dan wajah bibit kelinci yang baik juga haruslah berkaki normal. Cirinya kuat, kokoh dan berkuku pendek. Lebih baik bila kakinya tidak bengkok atau cacat. Kaki yang cacat berbentuk seperi huruf O atau X, sedangkan kaki yang baik cirinya lurus dan sempurna.
Ciri lainnya adalah berbadan bulat, berdada lebar, padat dan singset. Kondisi seperti ini menunjukkan keadaan fisik yang prima dan bertenaga kuat. Bentuk badan yang kuat juga mencerminkan jumlah daging yang banyak. Sedangkan tambahan referensi lain tentang kelinci yang sehat adalah biasanya berkulit licin dan tidak berasa benjol-benjol bila diraba. Berbulu bersih, licin, halus, mengkilat dan rata. Berdubur bersih, kering dan tidak terdapat tanda-tanda kotoran bekas mencret.
Juga lihat ekornya. Bila terlihat ekornya kecil, tumbuh lurus ke atas dan tampak menempel ke punggung serta bentuknya tidak miring atau rebah ke samping/terpuntir berarti memang benar kelinci itu bagus adanya. Dan sebaliknya bila ekor tidak lurus ke atas berarti kelinci tersebut cacat.

Cara Mengangkat
Dalam memelihara kelinci perhatikan juga cara mengangkatnya. Hal ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Perlakuan yang salah bisa menimbulkan hal-hal yang merugikan seperti cacat permanen dan rusaknya peredaran darah. Kebanyakan orang mengangkat kelinci dengan memegang kedua telinganya.
Memang cara ini paling mudah tapi sebenarnya keliru adanya. Telinga kelinci sangat sensitif dan tidak kuat menahan bobot tubuhnya sendiri. Kalau cara ini dilakukan, otot dan saraf telinga akan rusak. Kerusakan akan lebih parah lagi kalau kelinci yang diangkat meronta-ronta. Posisi kepala akan menjadi miring sehingga kelinci akan cacat seumur hidupnya.
Untuk mengangkat kelinci besar, pegang kulit tengkuk atau punggung dengan salah satu tangan. Begitu terangkat, tangan yang satu digunakan untuk mendukung bagian pantat. Kerjakan pengangkatan itu dengan tenang dan penuh kasih sayang. Sedangkan untuk kelinci yang masih kecil proses pengangkatan dapat dimulai dengan memegang bagian sebelah depan kaki belakang melalui punggung, dan proses selanjutnya sama dengan kelinci dewasa.
Sedangkan masalah kandang untuk kelinci tidaklah terlalu sulit dicari. Sebab kelinci mudah sekali beradaptasi terhadap berbagai bentuk kandang yang disediakan, asalkan kondisinya memenuhi persyaratan kesehatan dan kebutuhan hidup kelinci tersebut.
Apa pun bentuk dan ukuran kandang, asalkan berlokasi baik yang ditandai dengan cukupnya sinar matahari yang masuk menjadi hal pertama yang harus diperhatikan. Hal lainya adalah bersuhu sejuk, memiliki ventilasi sempurna, tempatnya kering, lingkungan tenang dan tak jauh dari rumah.
Lantai kandang dapat dibuat dari kawat, bambu dan kayu atau tanah. Bila memilih lantai dari kawat, ada sebagian yang terbuat dari lembaran papan. Lantai kawat sangat melelahkan otot-otot kaki kelinci. Karena itu, adanya lembaran papan dapat digunakan kelinci untuk beristirahat.
Kandang yang baik haruslah juga memenuhi kebutuhan sarana berupa kotak sangkar, tempat makanan, tempat minum dan perlengkapan lain. Kandang bisa saja di dalam ruangan atau di luar ruangan, terserah kemauan pemiliknya dan tujuan pemeliharannya.

Pangan
Kelinci yang hidup di alam bebas tidak terlalu sulit untuk mengurusi makannya. Selama di tanah masih ada hijauan dan bisa ditumbuhi rumput, biji-bijian dan umbi-umbian, kelinci masih dapat hidup. Sedangkan kelinci yang diternakkan hidupnya terbatas di sekeliling kandang saja. Kelangsungan hidupnya sangat ditentukan oleh perhatian dan perawatan peternaknya. Jenis, jumlah dan mutu makanan yang diberikan sangat menentukan pertumbuhan, kesehatan dan perkembangbiakannya.
Makanan kelinci yang baik adalah yang terdiri dari sayuran hijau, jerami, biji-bijian, umbi dan konsentrat. Makanan hijau yang diberikan antara lain semacam rumput lapangan, limbah sayuran seperti kangkung dan wortel, daun pepaya, daun talas dan lain-lain. Sayuran hijau yang akan diberikan pada kelinci ini kalau bisa telah dilayukan dan jangan dalam keadaan segar. Proses pelayuan selain untuk mempertinggi kadar serat kasar, juga untuk menghilangkan getah atau racun yang dapat menimbulkan kejang-kejang atau mencret.
Bentuk makanan lain bisa juga berupa jerami atau rumput awetan yang dipotong menjelang berbunga. Rumput ini dikeringkan secara bertahap sehingga kandungan gizinya tak rusak. Bisa juga berbentuk biji-bijian yang berfungsi sebagai makanan penguat. Sedangkan untuk makanan jenis umbi-umbian seperti ubi jalar, singkong dan lainnya dapat diberikan kepada kelinci sebagai makanan tambahan.
Konsentrat juga diperlukan dalam tambahan makanan kelinci. Berfungsi untuk meningkatkan nilai gizi yang diberikan dan mempermudah penyediaan makanan. Konsentrat sebagai ransum diberikan sebagai makanan tambahan penguat, kalau makanan pokoknya sayuran hijau. Konsentrat untuk makanan kelinci dapat berupa pellet (makanan buatan dari pabrik), bekatul, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, ampas tahu atau gaplek.

Potensi Kelinci
Potensi kelinci sebenarnya masih sangat memungkinkan untuk dikembangkan. Bukan hanya sebagai penghasil daging, melainkan juga sebagai penghasil bulu, fur (kulit dan bulu) atau sebagai ternak hias.
Menurut informasi dari BLPP Ciawi, Bogor, pasar komoditas kulit bulu kelinci semakin meningkat. Peningkatan terjadi karena santernya kritik yang dilontarkan para pecinta alam dan lingkungan seperti Green Peace terhadap perburuan dan pembantaian satwa liar.
Sebelumnya, bulu untuk pembuatan jaket dan aksesorinya di negara-negara beriklim dingin umumnya menggunakan kulit beruang hasil buruan. Dengan santernya kritik tersebut para produsen jaket kulit lantas berusaha melirik bahan baku lain. Dan kelinci dianggap sebagai salah satu ternak yang bisa menggantikan kebutuhan bulu untuk jaket.
Ada baiknya tujuan pemeliharaan kelinci digunakan untuk diambil kulit bulunya dan bukan dagingnya. Beternak kelinci Rex atau Angora bisa mengahasilkan daging seberat 1,5 kg/ekor. Harga daging kelinci bisa mencapai US$ 1 hingga US$ 1,5 per kilogramnya di AS. Tapi nilai daging tersebut sangat kecil dibandingkan harga kulit kelinci yang bisa laku sampai US$ 8 - 15 perlembar. Setelah disamak harga kulit bulu kelinci bisa mencapai US$ 18 perlembarnya.
Kulit bulu kelinci bisa dipakai sebagai bahan pakaian berbulu, jaket, selendang, tas, dompet, boneka. Satu mantel eksklusif terbuat dari 20-30 lembar kulit kelinci harganya bisa mencapai US$ 3.000. Pasar kulit bulu ini mencakup daratan Eropa, Rusia, Amerika dan Asia Utara. Produsen kulit bulu kelinci antara lain Hong Kong, Taiwan, Jepang dan Korea Selatan.
Tapi kenyataan yang ada sekarang, potensi tersebut belumlah didayagunakan secara maksimal. Banyak peminat pemelihara kelinci hanya memanfaatkan kelinci sebagai bahan penghibur saja. Padahal bila mau diseriuskan bukan tidak mungkin bisa menjadi sumber penghasilan juga adanya.

Source :
(Sulung Prasetyo S.)
Copyright © Sinar Harapan 2002

Usaha Ternak Kelinci

Ternak Kelinci :
Ternak kelinci adalah salah satu komoditas peternakan yang dapat menghasilkan daging berkualitas tinggi dengan kandungan protein hewani yang tinggi pula. Di samping sebagai penunjang pemenuhan kebutuhan gizi keluarga, ternak kelinci merupakan ternak multi guna. Ternak kelinci dipakai sebagai bahan atau obyek penelitian untuk perkembangan dunia kedokteran dan farmasi. Kelinci juga dipelihara sebagai hewan hias atau kesenangan karena bentuk tubuhnya yang lucu dan juga warna bulu yang beraneka ragam macamnya. Pernahkah terbayang oleh anda bagaimana rasanya melihat kerapan kelici? Kami yakin anda akan terhibur.
Komoditas dari ternak kelinci dapat dijelaskan sebagai berikut :

Produksi Daging
Seekor induk kelinci mampu melahirkan anaknya 5-7 kali dalam setahun dengan rata-rata jumlah anak per kelahiran antara 5-8 ekor (rata-rata 6 ekor). Apabila terdapat 5 ekor induk kelinci yang bunting bersamaan dan dalam setahun melahirkan bersamaan pula, maka akan dihasilkan jumlah daging yang lebih besar daripada rata-rata produksi tahunan dari ternak potong. Nggak percaya ?
Jika seekor kelinci mampu melahirkan 5-7 kali dalam setahun maka akan diperoleh jumlah anak sebanyak 30-42 ekor anak. Sehingga kalau terdapat 5 ekor induk maka jumlah anak yang dihasilkan sebanyak 150-210 ekor. Sedangkan pada ternak potong dalam waktu setahun akan diperoleh anak satu ekor untuk ternak sapi dan 2-3 ekor untuk ternak kambing atau domba.

Produksi dan Hasil Ikutan
Hampir semua produk dari ternak kelinci termasuk hasil ikutannya dapat dimanfaatkan baik secara langsung maupun melalui suatu proses. Hal ini berarti masih terbuka kesempatan kerja bagi perorangan sebagai home industri atau secara besar-besaran. Berikut rincian produk dan hasil ikutannya dari ternak kelinci:
• Karkas : daging yang dihasilkan berkualitas tinggi, sebagai sumber gizi keluarga. Tak heran di tahun-tahun terakhir ini banyak bermunculan hotplate sate kelinci, bakso kelinci, dan lain sebagainya. Tulang kelinci juga dapat dibuat tepung tulang sebagai bahan pakan ternak.
• Kulit dan kaki : kulit kelinci dapat dipakai sebagai bahan pembuatan topi, jaket, hiasan dinding, tas, sepatu, alas, gantungan kunci dan pelapis perabot rumah tangga.
• Kepala : dapat dibuat sebagai bahan pakan hewan seperti anjing, kucing, dan yang sejenisnya. Sedangkan otaknya dapat dipakai sebagai bahan pembuat vaksin bagi perusahaan farmasi
• Kotoran dan urin : sebagai bahan pembuatan gas methane, media untuk pertumbuhan jamur, sebagai bahan pembuat kompos, dan urin kelinci dapat dimanfaatkan sebagai pupuk bunga anggrek.

Tinjauan Ekonomi
1. Jumlah rata-rata anak yang dilahirkan per induk per tahun adalah 36 ekor, kalau diasumsikan mortalitas (jumlah kematian) sebesar 30% maka jumlah yang hidup sebanyak 25 ekor.
2. Dari jumlah yang hidup dilakukan seleksi sebagai ternak pengganti (replacement) sebanyak 5-10% (2 ekor), sehingga jumlah anak yang dapat dijual sebanyak 23 ekor. Anak yang dijual dibagi menjadi dua kategori, yaitu dijual sebagai ternak bibit dan ternak potong. Apabila pada saat dijual berat rata-rata mencapai 2 kg, maka :
- jual bibit = 10 ekor x Rp 40.000 = 400.000,-
- jual potong = 26 kg x Rp 10.000 = 260.000,-
sehingga diperoleh jumlah total dari penjualan sebesar Rp 660.000,-
3. Jumlah konsentrat (campuran polard, ampas tahu, dedak halus) yang dihabiskan untuk induk dan anak l.k 300 kg dengan harga per kg Rp 1.500,- maka jumlah pengeluaran untuk pakan sebesar Rp 450.000,-
4. Sehingga nilai keuntungan yang didapat dari seekor induk kelinci per tahun adalah (Rp 660.000 – Rp 450.000) = Rp 210.000 (belum termasuk penjualan hasil sampingan).
Kalau kita melihat keuntungan yang diperoleh, maka kalau kita memiliki 40 ekor induk saja kita bisa meraup keuntungan Rp 8.400.000,- per tahun dan ini berarti keuntungan per bulan (Rp 8.400.000/ 12 bl = Rp 700.000) yang diperoleh sudah atau setara dengan gaji Upah Minimum Regional (UMR) yang ada. Dan yang perlu menjadi perhatian bagi yang berminat usaha ini, usaha ini bukanlah usaha pokok akan tetapi usaha sampingan karena waktu yang kita keluarkan untuk mengurusnya adalah sangat sedikit.

Oleh karena itu kami menyarankan kepada anda yang memiliki modal berlebih, atau yang bingung mau usaha apa, atau yang ingin memberi pekerjaan kepada saudaranya maka tak ada salahnya mencoba usaha ini. Silahkan Anda menghubungi paguyuban atau kelompok ternak kelinci yang ada di daerah anda, KUD setempat atau bisa melalui kami untuk mendapatkan Bibit atau penjelasan lebih lanjut. Selamat mencoba dan semoga kesuksesan selalu menyertai anda.*(SPt)

Source :
Silahkan mengcopy artikel ini dengan menyebutkan sumber :
Sentral ternak juga melayani pesanan kelinci umur 1 bulan, kelinci bibit atau induk, bagi yang berminat silahkan Hubungi : Agus Harianto S.Pt
Phone : (0341) 9127374

Peluang Usaha Jasa Cuci Mobil

Anda Berminat Menjadi Pengusaha jasa cuci mobil/motor dengan sistem busa salju(snow wash system) Pencucian mobil

Kami merupakan perusahaan General Trading&Distributor untuk peralatan cleaning&service equipment berdiri sejak tahun 2003 dan merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang memasarkan dan mengenalkan cuci mobil & motor menggunakan sistem SALJU (Snow Wash System)
Our product ;
Snow wash machine
Snow wash shampoo
Ice cream shampoo
Silicone emultions(tire polish)
High pressure cleaner/jet washer
single ,two,four post lift
bike post lift
scissor lift
spooring&balancing machine
tire changer
Engine scanner
Tool set
Floor Polisher
Steamer
Carpet Extractor
Auto scrabber
Air compressor
Genset Open&Silent
wetfree car wash
Quick&tunnel wash machine
car care chemical detailing
Lap microfiber
Vacuum Cleaner Wet&dry


Brands name;
ALTO DENSIN,INDROBASE,BE,RIDGID,KRISBOW,SATO,CARLIFT,EU RO ASIA,FORDSMITH,ROTARY,KRANZLE,ARIMITSU,MEYER,ANOVI RIVERBERRY
WIPR O,MULTIPRO,CORGHY,NOVOCA,FAIP,HUNTER,KEN,LAUNCH,GI SOWAT,GIBHLY,GRUNDFOS,FORD SMITH,CONCINELLA,and others

Our Customer Reference:
The Auto Bridal Indonesia
Wahana Auto Care
C3 Car Care Center
SS Performance
HUG Motor
Auto City
Konjaya Motor
Autoland
BMC (Bintang Motor Cikutra)
Kafe Motor Cimahi dll

Farrel Buana International merupakan perusahaan General Trading And Contractor, Consult.

Penyedia peralatan perawatan otomotif, seperti :
Jet Washer/High pressure cleaner,Steam car wash, Single Post Lift( hidrolik cuci mobil), Two Post Lift,four post lift,bike single post lift (hidrolik cuci sepeda motor),Snow wash machine,mesin tabung salju,Air compressor 1PK-20PK,Vacuum Cleaner heavyduty Wet&Dry,Scisor Lift,spooring 3D,balancing,tire changer,Genset open&silent,Tool set, engine scaner,Shampoo mobil/motor, ice cream shampoo,Semir Ban,obat salon mobil seperti cleaner&protection/multiwash shampoo(pembersih interior)Vinyl&Runner protection(pengkilat interior),Glass Cleaner(perontok jamur pada kaca &body mobil),Scale Remover(Perontok Kerak),Car Glass Polish(pembersi&dan pemoles pada kaca),Poles Ban H.E(High Evaporate),Engine Cleaner(Pembersih bagian dalam ruang mesin),Renovator(obat poles body mobil),Glaze(Pelindung Cat),obat cuci mobil tanpa Air (water less carwash from Australia/Wetfree from USA),Floor Polisher,steamer,carpet extractor,car polisherdan Lain-lain.tersedia berbagai merk dan harga bisa disesuaikan dengan budgeting anda!!!!

TERSEDIA PAKET HEMAT UNTUK PENGUSAHA JASA PENCUCIAN MOBIL/MOTOR MENGGUNAKAN SISTEM SALJU
(Snow Wash System)

Paket hemat peralatan cuci mobil (snow wash system)
  • 1 unit mesin Jet cleaner 80-110 bar
    1 unit vacuum cleaner 20liter
    1 unit mesin salju paket berikut slang
    1 unit single post lift kapasitas 4Ton
    1 unit kompressor angin 2 PK
    2 pail clear snow shampoo
    1 pail Ice cream clearsnow shampoo
    10 ltr poles ban
    2 buah Lap Microfiber
    2 buah lap chamois
    2 pasang sepatu boot
    2 pasang sarung tangan kerja
    10 meter slang angin+kopler+Air Duster
    Garansi service 1 tahun berikut instalasi
    Hanya berinvestasi sebesar Rp.35.000.000,-*
  • Paket Hemat cuci motor
    2 unit mesin Jet cleaner 80-110 bar
    1 unit mesin salju paket berikut slang
    2 unit single post lift motor
    1 unit kompressor angin 1 PK
    2 pail clear snow shampoo
    1 pail Ice cream clearsnow shampoo
    10 ltr poles ban
    2 buah Lap Microfiber
    2 buah lap chamois
    2 pasang sepatu boot
    2 pasang sarung tangan kerja
    10 meter slang angin+kopler+Air Duster
    Garansi service 1 tahun berikut instalasi
    Hanya berinvestasi sebesar Rp.20.000.000,-*
    Harga diatas tidak mengikat bisa berubah sewaktu-waktu
    harga diatas FOB Bandung.
  • CAR CARE PRODUCT PRICE LIST
    CLEARsnow shampoo polish(Cleaner&Wet Wax)Rp.450.000,-/30Ltr
    CLEARsnow Conditioner(Clean&Shine) Rp.250.000,-/30Ltr
    CLEARsnowQuick&Cleanshampoo Rp.180.000,-/30Ltr
    CLEARsnow IceCreamShampoo(Warna) Rp.400.000,-/30Ltr
    MultiwashCleaner&Protection Rp.250.000,-/5Ltr
    Vinyl&RubberCleaner&Protection Rp.950.000,-/30Ltr
    GlassCleaner(Perontok Jamur) Rp.250.000,-/5Ltr
    Scale Remover(Perontok Kerak) Rp.250.000,-/5Ltr
    Poles Ban H.E(HighEvaporatePolish) Rp.900.000,-/30Ltr
    Engine Cleaner(pembersih mesin) Rp.350.000,-/3,8Ltr
    Renovator(Obat Poles) Rp.250.000,-/Botol
    Glaze(Pelindung Cat) Rp.250.000,-/Botol
    Obat Anti Karat sepertiZiebart Rp.5.000.000,-/Drum 155Kg

Note:harga diatas tidak mengikat bisa berubah sewaktu-waktu
untuk pengiriman diluar kota Bandung ditambah ongkos kirim
Untuk pemesanan partai besar dan menjadi Agen perusahaan kami
harga bisa dikonfirmasi kembali.

Apabila Anda Sudah mempunyai Bengkel Cuci Mobil/Motor!!!!!

ingin menggunakan sistem cuci mobil/motor dengan memakai Snow Wash System bergabunglah bersama perusahaan kami untuk menjadi mitra kerjasama.

kami berikan pinjaman mesin Snowwash berikut supply shampoo dan poles ban untuk kebutuhan pencucianya dengan jasa kompensasi yang kami ajukan dan telah disepakati /disetujui kedua belah pihak.(Program Kerja sama ini untuk sementara hanya berlaku untuk wilayah sekitar kota Bandung)

GREETING FROM FARREL BUANA INTERNATIONAL!!!!
We know what U One for Total Solution Cleaning & Care.

we supply.... design.....consult.....build.....and service

The First,the Last 'N' Eternity. .

Source :
keterangan lebih lanjut bisa hubungi segera:
Ferdi Sandika
Gsm:0818213077/081320044420
Flexi:02270355517/02270494964
Office:0227215115
faks:0227200661

email:farrelbuana@yahoo.com


Peluang Usaha Bisnis Cuci Motor

Di jaman serba susah seperti sekarang ini, apapun yang ada di sekitar kita pasti akan muncul sebuah peluang bisnis jika ada kemauan yang kuat. Termasuk bisnis cuci motor. Eits!! jangan Anda anggap remeh bisnis yang satu ini, uang akan terus mengalir karena pelanggan yang datang tidak akan 'putus mata rantainya'.

Bisnis ini hanya membutuhkan modal sedikit dan pengelolaan yang tidak rumit. Apalagi jika Anda mempunyai tempat sendiri atau kerja sama dengan pemilik tempat melalui sistem bagi hasil.

Pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan
1. Standar kebersihan motor dan cara membersihkannya.
2. Mesin kendaraan bermotor (jangan sampai karena ketidaktahuan,mesin motor malah rusak karena terkena air).
3. Pembukuan sederhana, menyangkut pencatatan modal awal, operasional bulanan, dan pendapatan.
4. Akses untuk mendapatkan tenaga yang bisa membantu membersihkan motor.

Modal yang diperlukan
1. Tempat dengan luas minimal 12 meter persegi untuk 2-3 motor.
2. Dana sekitar Rp.5.000.000,-.
Modal diperlukan untuk membeli pompa air, kompresor, dan peralatan cuci, seperti sabun, sampo motor, sikat, kain lap (kanebo), dan pengkilap cat motor. Modal ini termasuk untuk perbaikan tempat sesuai dengan kebutuhan, seperti kran dan saluran air.
3. Tenaga kerja, 2-3 orang, untuk mencuci motor (salah satu merangkap sebagai tenaga kerja administrasi).
Jika makin banyak pengguna jasa yang datang, jumlah tenaga kerja bisa ditambah.

Kiat menjalankan usaha
1. Cari lokasi usaha yang banyak kendaraan bermotor. Pertimbangkan persaingan dan lingkungan yang banyak penduduk.
2. Mencari dan melatih tenaga kerja tentang cara dan standar kebersihan dalam mencuci sepeda motor sampai menyemir ban. Pilih pekerja yang mau bekerja keras dan tidak malas.
Gaji mereka berdasarkan jumlah motor yang dicuci. Ini dapat merangsang mereka agar giat bekerja dan mengurangi resiko jika jumlah konsumen sedikit.
3. Latih tenaga kerja tersebut cara melayani dan berhubungan dengan konsumen.
4. Tentukan harga cuci sepeda motor. Biasanya harga berkisar Rp. 4.500,- - Rp. 6.000,-. Penentuan harga tergantung dari potensi pengguna jasa dan pelayanan yang ANda tawarkan. Misalnya, menambah dengan menyemir ban.
5. Administrasi yang rapi, yaitu mencatat setiap pengeluaran (listrik, air, gaji pegawai, iuran warga) dan pemasukan. Berikan kwitansi pada setiap konsumen yang mencuci motornya di tempat Anda.

Peluang usaha yang bisa anda gabungkan dengan usaha ini.Tentunya Anda ingin usaha ini berkembang besar bukan?? Anda bisa melirik bisnis lain yang bisa Anda jadikan satu di bisnis cuci motor ini, tentunya yang masih sejalan. Diantaranya :
1. Menjual peralatan mencuci motor, seperti sabun motor.
2. Menjual aksesori motor, seperti helm, stiker, dan lampu spion.
3. Menyediakan jasa ganti oli dan perawatan mesin motor lainnya.
4. Menjual motor second.
Bahkan jika Anda memiliki modal lebih, Anda bisa menambah jasa untuk cuci mobil beserta asesorisnya

Source : sekilasinformasi.blogspot.com / By.exc@libur
Good Luck

Informasi Peluang Usaha Cuci Mobil

Peluang baru usaha cuci mobil panggilan

USAHA
Tabloid KONTAN No. 50, Tahun X, 18 September 2006

Untung Mengkilap dari Mobil Mengkilap
Peluang baru usaha cuci mobil panggilan

Usaha cuci mobil panggilan mulai berkembang. Menghitung potensi pasarnya yang cukup besar dan pemainnya masih sedikit, usaha ini cukup menarik buat Anda jajal. Atau, jadikan saja sebagai bisnis sampingan. Apalagi, modalnya hanya beberapa juta rupiah.

Pasar otomotif boleh saja lesu, namun bisnis di seputar otomotif tetap bergulir kencang. Maklum, di jalanan kini jutaan unit mobil sibuk berseliweran. Mobil-mobil itu tentu terus membutuhkan suku cadang, perawatan, dan tentu saja jasa pencucian mobil.


Usaha pencucian jelas bukan hal baru. Pelaku usaha ini pun tak terhitung jumlahnya. Mulai yang membuka usaha cuci mobil kelas pinggir jalan sampai yang memakai mesin pencuci otomatis alias car wash machine. Umumnya, usaha pencucian mobil ini menerima mobil-mobil yang datang ke tempat pencucian itu untuk dibikin mengkilap.

Nah, kini ada pengembangan bisnis cuci mobil yang terbilang baru: usaha cuci mobil panggilan. Enaknya, usaha ini tidak butuh modal besar seperti umumnya usaha pencucian mobil biasa. Cukup beberapa juta rupiah saja, usaha ini bisa jalan. Sebab, usaha baru ini memang tidak membutuhkan modal besar untuk sewa tempat dan membangun sarana pencucian kendaraan.

Dari namanya saja sudah kebayang bagaimana usaha ini dijalankan. Si pelanggan tidak perlu repot atau terjebak macet saat mengantar mobilnya yang kotor ke lokasi pencucian. Cukup memanggil si tukang cuci mobil ke rumah, kantor, atau ke mana pun mobil Anda berada. Tak lama, cling… mobil Anda pun sudah mengkilap berkat si tukang cuci mobil panggilan.

Nah, usaha inilah yang sekarang dilakoni Q-lap, yang bermarkas di perumahan Bumi Serpong Damai (BSD). Bobby Wiyono, pemilik Q-lap yang mengawali bisnis cuci mobil panggilan, mengakui bahwa ide awal usahanya yang baru berumur tiga bulan ini bukan seratus persen berasal dari dirinya. “Idenya saya dapat dari Pak Cuci, “ungkap Bobby.

Pak Cuci ini adalah nama panggilan untuk seorang tukang cuci keliling yang beroperasi di sekitar perumahan Bintaro. Pak Cuci ini memakai sepeda sebagai sarana berkeliling perumahan. “Melihat Pak Cuci, otak bisnis saya langsung berputar,” tuturnya.

Kebetulan, Bobby melihat perumahan di kawasan Bintaro tidak begitu berbeda dengan kawasan tempat tinggalnya di BSD, tepatnya Kencana Loka. Malah ia melihat, karakter perumahan BSD yang banyak berbentuk klaster -yang membuat malas penghuni keluar rumah- bisa menjadi potensi bisnis yang menjanjikan. “Akhirnya, saya memberanikan diri membuka usaha ini,” ujarnya.

Pasar utamanya adalah perumahan kelas atas

Anda tertarik ikutan menjajal usaha ini sebagai usaha sampingan? Tentu kita bisa belajar dari pengalaman Bobby. Langkah pertama yang Bobby kerjakan adalah mengubah sedikit konsep cuci panggilan Pak Cuci. Kali ini Bobby tidak memakai sepeda sebagai sarana berkeliling di perumahan pelanggan. Dia mengganti sepeda dengan sepeda motor untuk menghela gerobak berisi perlengkapan cuci mobil. Untuk menghemat modal, dia tidak menggunakan motor baru, tapi cukup motor bekas yang kemudian digandeng dengan gerobak berukuran 1 m x 1,5 m.

Bobby kemudian pergi ke bilangan Kota, Jakarta, untuk mencari beberapa perlengkapan cuci mobil. Sebutlah motor penggerak berbahan bensin (steam) dan alat penyedot air (power sprayer), gentong air berikut perlengkapan lainnya. Total, untuk memulai bisnis sampingannya ini Bobby mengeluarkan modal tak sampai Rp 5 juta.

Setelah semua alat kerja siap, langkah selanjutnya adalah mencari pekerja alias tukang cuci. Bobby sengaja memilih tenaga pencuci dari lingkungan sekitar yang putus sekolah dan mau bekerja. Akhirnya, ia mendapat dua tenaga pencuci yang menjadi andalan Q-lap.

Sebelum beraksi di lapangan, Bobby menyuruh kedua pegawainya berkunjung dan mencermati cara kerja di tempat cuci mobil serta motor. Selanjutnya, Bobby menyuruh kedua tenaga ini untuk mencuci kendaraan milik Bobby sendiri. “Kalau ada yang salah, saya bilangin,” katanya.

Selain keterampilan pekerja, menurut Bobby, kunci sukses bisnis ini memaksimalkan kinerja tukang cuci. “Idealnya, satu kendaraan itu dicuci setengah jam dan bukan satu jam,” katanya. Ini penting diterapkan supaya jumlah kendaraan yang bisa dicuci bisa semakin banyak tanpa melupakan kebersihan kendaraan.

Setelah kedua pekerjanya siap, Bobby pun mulai memperkenalkan jasa cuci mobilnya dengan cara menyebar brosur. Hasilnya, pada hari pertama, ada 4 pelanggan yang minta dicucikan mobilnya.

Segera layanan Q-lap mulai dikenal luas di kawasan BSD. Maklum saja, di rumah mana pun Q-lap beraksi, biasanya para tetangga sebelahnya bakal menonton. Tak hanya nonton, sebagian mereka akhirnya ngobrol, ” Ujung-ujungnya, mereka ikut-ikutan cuci mobil juga, deh,” ujar Bobby. Orang-orang tak segan mencoba, lantaran Bobby memasang tarif standar untuk jasa cuci Q-lap, yakni Rp 12.000 untuk mobil, dan Rp 5.000 untuk motor.

Tiga bulan sejak usaha ini dimulai, kini Q-lap meladeni minimal 20 order pencucian mobil saban minggunya. Hampir 90% panggilan ini datang dari satu kawasan di BSD, yakni Taman Chrysant. “Yang ramai kalau hari Sabtu dan Minggu,” tuturnya.

Tidak spektakuler, memang. Namun, melihat usaha sampingan yang dikelolanya sambil lalu ini ternyata terus berkembang, Bobby pun mulai serius mengembangkannya. “Tadinya saya tidak berhitung tentang balik modal, tapi saya berencana segera mengutak-atiknya,” ujarnya. Yakin pasarnya masih begitu besar dan prospek usaha ini sangat menjanjikan, pengusaha kontraktor telekomunikasi dan penyewaan mobil ini tengah bersiap melakukan ekspansi usahanya ke kawasan perumahan lain.

Sudah Ada yang Mengendus

Ada kendala pada sepeda motor plus gerobak cuci motor ala Q-lap, usaha rintisan Bobby Wiyono. Spesifikasi kendaraan ini rawan kena razia polisi. “Bentuk kendaraan ini belum ada izinnya,” ucap Bobby. Walhasil, jangkauan wilayah operasi Q-lap pun jadi terbatas, yakni Kencana Loka-Bumi Serpong Damai dan sekitarnya saja. Padahal, BSD terbilang perumahan yang punya potensi pasar menjanjikan dengan banyaknya klaster yang ada maupun yang mulai berpenghuni.

Toh, Bobby tidak berputus asa. Ia berencana memperluas jangkauan pasarnya ke seluruh BSD hingga Alam Sutera. “Saya mau menambah dua kendaraan cuci keliling lagi,” timpalnya. Supaya kendaraannya aman berlalu lintas, Bobby bakal membeli kendaraan roda tiga merek Fukuda seharga Rp 10 juta-Rp 12 juta. “Malah, ada toko yang sudah menyediakan Fukuda berikut peralatan cuci segala,” tuturnya.

Saat menyambangi sebuah toko di bilangan Kota, dua Fukuda plus seperangkat alat cucinya sudah ada pemesannya. “Kalau tidak salah untuk wilayah Bandung, “tuturnya. Seorang teman Bobby pun kini bersiap membuka usaha ini di wilayah Pamulang, Ciputat. Nah, ternyata sudah mulai merebak, lo. Mungkin lebih menarik lagi kalau usaha ini menyediakan pula servis dan penggantian suku cadang ringan, di samping jasa cuci.

(Markus Sumartomdjon)

Jual Motor Second
Kredit motor honda
Kredit Motor Yamaha
Jual mobil second
Info Kredit Mobil

Peluang usaha cuci mobil

Jual: Peluang Usaha Cuci Mobil dengan Investasi Ringan
Kondisi: Baru

Harga: Rp.27.000.000
Tanggal: 3-10-2008
Pengiklan: madumulya (0)
Kota: semarang , Jawa Tengah
Telpon 08121597214 / 08886850014

Usaha Cucu Mobil


Paket instalasi starter kit promo
anda akan mendapatkan:
1 unit single post CARlift "HARDCHROME"
1 Unit Kompressor 2hp
1 High pressure washess Shancin double spray
1 Tabung reaktor Snow Wash
1 Drum oil lifter
Bebas Biaya Instalasi & Akomodasi(Jabodetabek, Jabar, Jateng Bagian Barat, dan Jogjakarta) Diluar daerah tersebut Biaya Akomodasi dan transportasi teknisi ditanggung pemesan.

*Harga Tidak termasuk pembuatan lubang, Material(Semen & Pasir), Pembuatan gedung/bangunan, serta instalasi pipa-pipa.

Tata cara pembuatan Lubang(site plan penempatan Lifter) kami beritahukan saat pemesanan / order

Jual: Single Post CARLift"HardChrome"
Kondisi: Baru
Harga: Rp.17.000.000

Single Post CARLift"Hard Chrome"
Specifications :
• Capacity : 3901 lbs
• Plunger Diameter : 270 mm
• Rise : 1740 mm
Adapter Reach
• Minimum Front
: 397 mm
• Minimum Rear : 397 mm
• Maximum Front : 936 mm
• Maximum Rear : 936 mm
Recommended Bay Size: 3000 mm x 7000 mm
Full Hard Chrome.
Warranty 1 Year seal, 2 Year Chrome

Jual: BARIBIS Snow Wash Reaktor
Kondisi: Baru
Harga: Rp.2.200.000

Tabung Reaktor snow wash ini diperuntukan buat sarana cuci mobil dimana hasil dari reaktor tabung ini akan menghasilkan busa verlebih dari shampo mobil yang dipakai.atau yang lebih dikenal dengan CUCi SALJU (snow car wash). hasil pencucian dengan menggunakan alat ini memaksimalkan peran shampo yang melapisi seluruh bagian yang dicuci, serta meminimalisir goresan yang dapat merusak cat kendaraan, hal ini dapat terjadi dikarenakan foam/ salju lebih dahulu nempel melekat di lapisan body atau cat mobil yang sedang dicuci.
-Cuci salju adalah teknologi baru dimana memungkinkan mencuci dengan semi salon / wet look.

Spesifikasi : Ukuran 30 Liter dan 70 Liter.

Minggu, 28 Desember 2008

Perguruan Tinggi Terbaik

10 Perguruan Tinggi Terbaik Indonesia, beberapa waktu lalu (20 Mei 2007) majalah Tempo tepat Pusat Data dan Analisis Tempo (PDAT) melakukan survey mengenai peringkat 10 besar perguruan tinggi di indonesia yg dilakukan selama desember 2006 s.d. januari 2007 kemaren. kali ini yg di survey adalah kalangan industri/kalangan dunia kerja, kira-kira bagaimana persepsi mereka terhadap kualitas alumni dari beberapa ptn/pts yg di survey oleh pdat. hasil nya adalah sbb :

ui, itb, ugm, ipb, its, unair, trisakti, unpad, atmajaya, undip

Kenapa 10 PT ini dipilih dunia kerja..? -> karena lulusannya memiliki karakter

Karakter seperti apa yg dinilai penting oleh Dunia Kerja..?

10 karakter yg dinilai berdasarkan ranking :
1.Mau bekerja keras
2.Kepercayaan diri tinggi
3.Mempunyai Visi kedepan
4.Bisa bekerja dalam Tim
5.Memiliki kepercayaan matang
6.Mampu berpikir analitis
7.Mudah beradaptasi
8.Mampu bekerja dalam tekanan
9.Cakap berbahasa Inggris
10.Mampu mengorganisasi pekerjaan

Bagaiman agar lulus PT dengan berkwalitas. .?

6 Tips dari dunia kerja berdasarkan rangkingnya :
1.Aktif berorganisasi
2.Mengasah bahasa Inggris
3.Tekun belajar
4.Mengikuti perkembangan informasi
5.Memiliki pergaulan luas
6.Mempelajari aplikasi komputer

Bagaiman Dunia kerja menjaring pekerjanya.. ?

Inilah 8 syarat yg harus dipenuhi (berdasarkan rangking):
1.Indek prestasi komulatif
2.Kemampuan bahasa Inggris
3.Kesesuaian program studi dengan posisi kerja
4.Nama besar Perguruan Tinggi
5.Pengalaman kerja/magang
6.Kemampuan aplikasi komputer
7.Pengalaman organisasi
8.Rekomendasi

sumber -eli- : Majalah mingguan Tempo, 20 Mei 2007

Pengusaha Burger

Lulusan STM bangunan ini mengawali bisnisnya hanya dengan dua gerobak. Kini, ia memiliki 10 pabrik dan 2.000 outlet Edam Burger yang tersebar di seluruh Indonesia. Segalanya tentu tak mudah diraih. Bahkan, ia pernah menjalani hidup yang keras di Jakarta.

(Di rumah mungil di kawasan Perumnas Klender, Jakarta Timur, belasan pegawai berkaus merah kuning terlihat sibuk. Roti, daging, sosis, hingga botol-botol saus kemasan bertuliskan Edam Burger disusun rapi dalam wadah-wadah plastik siap edar. Seorang lelaki bercelana pendek berhenti bekerja, lalu keluar menyambut NOVA.

Pembawaannya sederhana, tak ubahnya seperti pegawai lain. Sambil tersenyum hangat, ia pun memperkenalkan diri. “Aduh maaf, ya, saya tidak terbiasa rapi, hanya pakai oblong dan celana pendek,” tutur Made Ngurah Bagiana, sang pemilik Edam Burger. Beberapa saat kemudian, Made bercerita.)


Terus terang, saya suka malu dibilang pengusaha sukses yang punya banyak pabrik dan outlet. Bukan tidak mensyukuri, tapi saya hanya tak mau dicap sombong. Saya mengawali semua usaha ini dengan niat sederhana: bertahan hidup. Makanya, sampai sekarang saya ingin tetap menjadi orang yang sederhana. Sesederhana masa kecil saya di Singaraja, Bali.

Orang tua memberi saya nama Made Ngurah Bagiana. Saya lahir pada 12 April 1956 sebagai anak keenam dari 12 bersaudara. Sejak kecil, saya terbiasa ditempa bekerja keras. Malah kalau dipikir-pikir, sejak kecil pula saya sudah jadi pengusaha. Bayangkan, tiap pergi ke sekolah, tak pernah saya diberi uang jajan. Kalau mau punya uang, ya saya harus ke kebun dulu mencari daun pisang, saya potong-potong, lalu dijual ke pasar.

Menjelang hari raya, saya pun tak pernah mendapat jatah baju baru. Biasanya, beberapa bulan sebelumnya saya memelihara anak ayam. Kalau sudah cukup besar, saya jual. Uangnya untuk beli baju baru. Lalu, sekitar usia 10 tahun, saya harus bisa memasak sendiri. Jadi, kalau mau makan, Ibu cukup memberi segenggam beras dan lauk mentah untuk saya olah sendiri.

PENSIUN JADI PREMAN
Begitulah, hidup saya bergulir hingga menamatkan STM bangunan tahun 1975. Bosan di Bali, saya pun merantau ke Jakarta tanpa tujuan. Saya menumpang di kontrakan kakak saya di Utan Kayu. Untuk mengisi perut, saya sempat menjadi tukang cuci pakaian, kuli bangunan, dan kondektur bis PPD.

Kerasnya kehidupan Jakarta, tak urung menjebloskan saya pada kehidupan preman. Bermodal rambut gondrong dan tampang sangar, ada-ada saja ulah yang saya perbuat. Paling sering kalau naik bis kota tidak bayar, tapi minta uang kembalian. (Sambil berkisah, Made terbahak tiap mengingat pengalaman masa lalunya. Berulang kali ia menggeleng, lalu membenarkan letak kacamatanya).

Toh, akhirnya saya pensiun jadi preman. Gantinya, saya berjualan telur. Saya beli satu peti telur di pasar, lalu diecer ke pedagang-pedagang bubur. Ternyata, usaha saya mandeg. Saya pun beralih menjadi sopir omprengan. Bentuknya bukan seperti angkot ataupun mikrolet zaman sekarang, masih berupa pick-up yang belakangnya dikasih terpal. Saya menjalani rute Kampung Melayu - Pulogadung - Cililitan.

Tahun 1985, saya pulang ke kampung halaman. Pada 25 Desember tahun itu, saya menikah dengan perempuan sedaerah, Made Arsani Dewi. Oleh karena cinta kami bertaut di Jakarta, kami memutuskan kembali ke Ibu Kota untuk mengadu nasib. Kami membeli rumah mungil di daerah Pondok Kelapa. Waktu itu saya bisnis mobil omprengan. Awalnya berjalan lancar, tapi karena deflasi melanda tahun 1986-an, saya pun jatuh bangkrut. Kerugian makin membengkak. Saya harus menjual rumah dan mobil. Lalu, saya hidup mengontrak.

NYARIS TERSAMBAR PETIR
Titik cerah muncul di tahun 1990. Saya pindah ke Perumnas Klender. Tanpa sengaja, saya melihat orang berjualan burger. Saya pikir, tak ada salahnya mencoba. Saya nekad meminjam uang ke bank, tapi tak juga diluluskan. Akhirnya saya kesal dan malah meminjam Rp 1,5 juta ke teman untuk membeli dua buah gerobak dan kompor.

Bahan-bahan pembuatan burger, seperti roti, sayur, daging, saus, dan mentega, saya ecer di berbagai tempat. Dibantu seorang teman, saya menjual burger dengan cara berkeliling mengayuh gerobak. Burger dagangannya saya labeli Lovina, sesuai nama pantai di Bali yang sangat indah.

Banyak suka dan duka yang saya alami. Susahnya kalau hujan turun, saya tak bisa jalan. Roti tak laku, Akhirnya, ya, dimakan sendiri. Masih untung karena istri saya bekerja, setidaknya dapur kami masih bisa ngebul. Pernah juga gara-gara hujan, saya nyaris disambar petir. Ketika itu saya tengah memetik selada segar di kebun di Pulogadung. Tiba-tiba hujan turun diiringi petir besar. Saya jatuh telungkup hingga baju belepotan tanah. Rasanya miris sekali.

Di awal-awal saya jualan, tak jarang tak ada satu pun pembeli yang menghampiri, padahal seharian saya mengayuh gerobak. Mereka mungkin berpikir, burger itu pasti mahal. Padahal, sebenarnya tidak. Saya hanya mematok harga Rp 1.700 per buah. Baru setelah tahu murah, pembeli mulai ketagihan. Dalam sehari bisa laku lebih dari 20 buah.

Untuk mengembangkan usaha, saya mengajak ibu-ibu rumah tangga berjualan burger di depan rumah atau sekolah. Mereka ambil bahan dari saya dengan harga lebih murah. Sungguh luar biasa, upaya saya berhasil. Dalam dua tahun, gerobak burger saya beranak menjadi lebih dari 40 buah. Saya pun pensiun menjajakan burger berkeliling dan menyerahkan semua pada anak buah.

Tak berhenti sampai di situ, tahun 1996 saya mencoba membuat roti sendiri dan membuat inovasi cita rasa saus. Seminggu berkutat di dapur, hasilnya tak mengecewakan. Saya berhasil menciptakan resep roti dan saus burger bercita rasa lidah orang Indonesia. Rasanya jelas berbeda dengan burger yang dijual di berbagai restoran cepat saji.

Source : (Banyak diweb)

Beternak Lebah Madu

Semanis produk yang dihasilkannya, usaha beternak lebah madu juga menjanjikan nilai ekonomi tinggi bagi peternaknya. Penuturan pengusaha ternak lebah, salah seorang perintis perlebahan di Tanah Air, Bambang Sukartiko, di tabloid Agro Indonesia 2005, dari kotak bersusun dua ia bisa memanen madu selama enam bulan musim produktif sebanyak 30-40 kg. Sementara jika kotak susun satu, madu yang dihasilkan hanya 10-15 kg. Jika memiliki 100 kotak super, berarti dalam satu musim produktif dia mampu menghasilkan 3 sampai 4 ton madu.

Harga madu bervariasi tergantung jenisnya. Di Indonesia sendiri jenis yang banyak dibiakkan adalah Apis cerana dan Apis mellifera. Dengan harga pasaran madu asli per botol ukuran 900 ml di Jakarta Rp40.000-Rp50.000, bisa dihitung berapa pendapatan. Belum lagi jika dicampur royal jelly dan pollenyang berkhasiat untuk obat, harganya bisa naik hingga dua kali lipat.

Investasi yang diperlukan untuk memulai bisnis yang satu ini juga bisa dimulai dari skala kecil. Masih menurut Bambang, satu kotak lebah madu yang berisi empat sisir (sarang) berharga Rp400.000. Satu kotak berisi satu ratu lebah dan 10.000 lebah pekerja. Dan akan masuk kategori produktif jika bersusun minimal dua kotak.

Sementara dalam analisis yang dirilis bagian humas Departemen Kehutanan, terdapat 2 (dua) macam modal yang diperlukan untuk investasi lebah madu yaitu modal investasi dan modal kerja.

Modal investasi merupakan modal tetap yang diperlukan dalam kegiatan budidaya lebah madu selama beberapa periode pemanenan termasuk penyusutan alat-alat produksi. Di dalam usaha perlebahan Apis mellifera modal investasi, terdiri dari : (1). perlengkapan koloni yang terdiri dari koloni lebah, kotak lebah (super), Bingkai sarang (frame), pondasi sarang, pollen trap, dan standar/tiang besi, (2). peralatan kerja yang terdiri dari pengungkit, pisau madu, ekstraktor, tong/drum plastik, alat pertukangan, pakaian kerja, dan sarung tangan.

Di dalam perhitungan modal investasi tidak dilakukan penyusutan karena peralatan berupa kotak lebah dan bingkai sarang dapat dipergunakan sampai 3 tahun. Dengan demikian pada tahun ke empat perlu dilaksanakan pengadaan baru, sedangkan peralatan lain berupa ekstraktor dan peralatan petugas dapat dipakai sampai dengan 10 tahun.

Modal kerja adalah biaya variabel yang digunakan dalam budidaya lebah madu untuk setiap periode pemanenan. Modal kerja terdiri dari seluruh biaya operasional yang habis dipergunakan selama satu tahun seperti makanan stimulasi, obat-obatan, sewa lahan dan transportasi.

Dalam perhitungan pendapatan untuk Apis mellifera dihitung produktifitas madu sebesar 24 kg per koloni per tahun, sedangkan untuk Apis cerana produktifitasnya sebesar 1 kg per koloni per tahun. Dalam analisis finansial tersebut, terlihat bahwa untuk budidaya Apis mellifera pada tahun pertama masih mengalami kerugian sebesar Rp 23.000,- yang disebabkan biaya investasi pengadaan koloni cukup tinggi yaitu sebesar Rp 25.000.000,-. Keuntungan baru dapat diperoleh pada tahun ke 2 yaitu sebesar Rp. 21.482.500,- dan terdapat penambahan jumlah koloni lebah menjadi 175. Pada tahun ke tiga diperoleh keuntungan sebesar Rp. 40.381.000,- Dan penambahan jumlah koloni menjadi 306 koloni. Keuntungan tersebut dihitung atas dasar hasil madu yang diperoleh dengan harga jual per kilogram sebesar Rp.10.000,-, dan harga jual pollen sebesar Rp.50.000,- per kilogram serta royal jelly sebesar Rp.500,000,-.

Pada analisis finansial budidaya lebah Apis cerana tahun pertama masih mengalami kerugian yaitu sebesar Rp.1.700.000,-. Keuntungan sudah diperoleh pada tahun kedua yaitu sebesar Rp. 5.050.000,- dan terdapat penambahan jumlah koloni yang dipelihara menjadi 150 koloni. Pada tahun ke tiga diperoleh keuntungan sebesar Rp. 7.865.000,- dan koloni lebah meningkat menjadi 225 koloni. Nilai tambah kegiatan budidaya lebah madu akan dapat ditingkatkan lagi bilamana peternak dapat memasarkan produknya dalam bentuk kemasan misalnya dalam botol atau sachet, bukan dipasarkan sebagai madu curah.

Syarat untuk berhasil dalam bisnis ini cukup dengan menimba ilmu dan menerapkan pengetahuan yang dimiliki tentang kehidupan koloni lebah. Misalnya suhu ideal yang cocok bagi lebah adalah sekitar 26 derajat C, pada suhu ini lebah dapat beraktifitas normal. Suhu di atas 10 derajat C lebah masihberaktifitas. Di lereng pegunungan/dataran tinggi yang bersuhu normal (25 derajat C). Lokasi yang disukai lebah adalah tempat terbuka, jauh dari keramaian dan banyak terdapat bunga sebagai pakannya. (SH)

Selasa, 23 Desember 2008

Produk Mesin Lokal

Usaha produk mesin lokalDengan kreatifitas dan inovasinya Tjandra berhasil membuat mesin lokal dari A-Z. Kualitasnya tak kalah dengan produk impor. Wiyono

Firman Tjandra mengaku sudah terlalu tua untuk tetap bergelut di bisnis IT sehingga lulusan Fakultas Teknik Universitas Atmajaya tahun 1975 ini memutuskan beralih ke habitat semula, menjadi pengembang mesin lokal. Kini PT Canadera yang ia rintis sejak sekitar lima tahun silam itu dikenal sebagai manufacturing bermacam-macam mesin peralatan yang diperuntukkan di bidang pertanian, industri pengolah makanan serta beberapa peralatan laboratorium.

Mesin-mesin bidang pertanian dan pengolah makanan hasil kreasinya antara lain berupa pemipil jagung, pengering jagung, pemipih emping jagung, mesin perajang bawang, singkong, pisang atau lainnya, serta perajang tembakau. Ada pula jenis vacuum frying untuk membuat aneka keripik buah, peniris sentrifugal bagi segala macam hasil gorengan, mesin destilator minyak atsiri, bunga atau air suling, liquid smoke atau mesin pembuat asap cair, mesin penghasil tepung jagung, beras, pemipih emping melinjo, pembersih sabut kelapa, pencacah sampah organik, pencacah plastik, screw press atau mesin pemeras dengan sistem ulir, serta puluhan lagi jenis mesin-mesin yang di desain untuk keperluan industri.

Sedangkan contoh alat untuk keperluan laboratorium buatan Tjandra di antaranya membuat lemari asam, lemari steril, maupun shaker incubator. Lemari asam, misalnya, digunakan sebagai tempat saat akan memulai sebuah reaksi kimia yang menimbulkan gas-gas berbahaya. Rahasia alat ini adalah pintu yang dibuat model naik-turun. Secara sederhana di dalamnya disertai bandul pemberat untuk penyeimbang agar pintu terasa ringan ketika hendak dibuka-tutup. Sementara uap atau gas beracun segera dinetralisir dan disedot keluar sehingga aman bagi manusia dan lingkungan.

produk mesin lokalTjandra menyebutkan, latar-belakang usahanya itu adalah ingin menyediakan produk lokal di pasaran yang memanfaatkan teknologi tepat guna dengan harga yang pasti jauh lebih murah dari pada produk impor. Chopper atau mixer adonan kue impor memang banyak dijual di toko-toko namun dengan harga lebih mahal. Sementara hasil rakitannya tidak kalah dalam soal kualitas dan konsumen memperoleh barang dengan selisih harga 30%-50% lebih rendah. “Atau kalau terdapat alat yang unik dari luar negeri atau susah diperolehnya maka dapat kami buatkan sesuai contoh,” tambahnya.

Mantan pegawai selama 20 tahun di bidang IT ini memiliki keyakinan semua jenis alat bisa dibuat karena pada prinsipnya tinggal merangkai-rangkai berbagai sistem kerja berdasarkan logika dan ilmu fisika. Sebuah mesin sederhana misalnya mesin pencabut bulu ayam. Prinsip kerjanya, setelah ayam disembelih dan dicelupkan ke dalam air panas 80% C lalu dimasukkan ke dalam mesin pencabut bulu. Bentuknya berupa tabung yang dapat diputar dan di dalamnya terdapat karet-karet. “Sehingga saat dijalankan, karetnya seolah-olah memukul-mukul ayam mengakibatkan bulu-bulunya terlepas,” jelasnya.

Dari peralatan sederhana seperti itu seterusnya dikembangkan hingga yang memiliki konsep lebih rumit, yakni mesin-mesin yang diperuntukkan bagi industri besar. Maka di samping mengerjakan desainnya sendirian ia juga mengandalkan tim untuk saling berkonsultasi terutama pada waktu mengerjakan jenis mesin baru.
Tjandra memiliki dua buah workshop dengan 30 orang teknisi di Bandung dan Jogjakarta. Dikatakan, rata-rata sebuah mesin ukuran sedang dikerjakan oleh 3 orang selama 2 minggu. Sehingga rata-rata dalam sebulan dapat menggarap 10 buah mesin. Omset tidak dapat ditentukan secara pasti karena nilai jual masing-masing sangat bervariasi mulai dari Rp 2 juta, Rp 3 juta hingga ratusan juta.

Meskipun sudah berjalan kurang lebih sejak lima tahun silam, tetapi Tjandra mengaku baru fokus ke pemasaran setahun belakangan. Biasanya konsumen selama ini mengenal jasa ini hanya lewat mulut ke mulut. Walau begitu, dikatakan, selain mencakup daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat, permintaan datang dari berbagai daerah yang lain mulai Aceh sampai Papua dan bahkan luar negeri.
Lebih lanjut, bapak satu putra ini mengatakan pasar yang dibidik mencakup semua kalangan karena costumer sangat beragam, petani kecil, industri rumahan, sampai dengan industri besar. Disebutkan, untuk para petani ia telah merancang semacam alat untuk menanam biji kacang. Maka begitu dimasukkan ke dalam tanah sudah bercampur dengan pupuk dan lain-lain. Demikian pula alat pengulit kacang tanah, kacang kedelai dan sebagainya.

Sementara di bidang industri yang saat ini sedang populer seperti misalnya mesin pembuat VCO dengan sistem sentrifugal atau tanpa melalui proses fermentasi, pembuat biodiesel, serta pembuat asap cair untuk mengolah batok kelapa maupun limbah kelapa sawit menjadi produk asap cair menjadi bahan pengawet makanan. “Jadi siapa saja yang memerlukan bisa datang. Kita punya produk-produk untuk membantu para petani dan semua orang dari pada mereka membeli produk impor,” ujarnya.

Tjandra mengaku sengaja tidak melakukan stok alias berproduksi berdasarkan pesanan saja. Setiap pesanan tidak dibatasi oleh minimum order tetapi ia mensyaratkan uang muka paling tidak 50%. Karena bila perlu, untuk jaminan, pesanan yang memiliki resiko batal tinggi maka persekotnya juga harus lebih besar. “Sebab peralatan yang besar-besar dengan harga ratusan juta, misalkan tidak jadi dibeli terus mau dibuang ke mana?” ia berkilah. “Tetapi untungnya itu tidak pernah terjadi,” imbuhnya segera.

Sedangkan mengenai kendala yang dialami, saat ini semakin banyak pemain yang menyediakan jasa serupa sehingga menyebabkan sering terjadi persaingan harga. Tetapi ia menyatakan lebih memilih menjaga kualitas, seperti selalu mengembangkan inovasi yang menyediakan berbagai kemudahan dan tetap memakai bahan logam dari baja. “Biar lebih murah, besi tidak awet, lebih mudah karatan, sehingga perawatannya juga lebih susah,” kilahnya.

Langkah berikutnya, ia berencana mengembangkan produk terutama peralatan yang berukuran lebih besar berupa mesin-mesin industri yang berproduksi secara kontinyu semisal pengolah kopra menjadi CPO, termasuk beberapa mesin peralatan untuk industri kimia. Ia yakin asalkan mampu membuat produk-produk inovatif, berkualitas, dan harga bersaing, mesin lokal buatannya bakal tetap diminati.

Source : majalahpengusaha.com

Tas foto diri banyak dicari
Tip bisnis pernak pernik
Toko online bermodal rp 105 ribu
Masa sekolah melatih anjing
Usaha permainan anak
Membangun pusat kecantikan
Franchise nasi uduk gondangdia

Usaha Baju Model Old Fashion

busana old styleBerburu Busana Tempoe Doeloe, Meski mencari dan menjual busana zaman baheula, butik vintage berbeda konsep dengan jual beli busana bekas. Lalu apa vintage yang di luar negeri sangat ngetren ini ? Fitra Iskandar

Victoria Beckham mantan anggota group vokal spice girl yang juga istri dari David Beckham adalah salah satu selebritis yang paling mendapat sorotan media di dunia. Selebritas seperti dirinya tentu selalu mengikuti perkembangan mode dan fesyen agar tidak terlihat ndeso dalam berbusana. Namun siapa sangka ternyata seorang Victoria masih sering merasa tak percaya diri jika sedang berhadapan dengan seorang pemilik butik vintage. Karena menurut Victoria seperti yang ia kisahkan dalam bukunya yang berjudul “That extra half an inch” tak jarang pelayan butik yang ia jumpai justru lebih fasih berbicara fesyen dibanding dirinya. Pemilik butik yang dijumpai Victoria itu tidak hanya hafal barang –barang yang dijualnya tetapi juga fasih berbicara sejarah fesyen, desainer, kualitas bahan dari merek gaun ternama yang sering dipakai artis-artis Hollywood saat ini.


usaha busana old styleItu di Amerika, jika di Indonesia Anda boleh menemui pebisnis butik seperti Yeani Christanto (33) yang fasih bicara fashion dari A-Z. Sederet desainer ternama dari masa lalu sampai yang mutakhir, ringan saja ia sebutkan tanpa perlu lama mengernyitkan dahi. Semua yang berbau fashion seperti di luar kepala. Dunia fashion mulai digandrungi Yeani saat melalui masa remaja di Negeri Kanguru, saat itu ia rajin membaca majalah-majalah fashion seperti Vogue, yang saat itu tentu belum mudah dijumpai di Indonesia. Kegemarannya akan dunia fashion terbawa sampai ketika ia kembali ke Indonesia, sehingga meskipun telah bekerja di sebuah perusahaan periklanan terkemuka ia masih menyempatkan diri membuka butik. Bagi Yeani Vintage Couture adalah sarana menyalurkan kegemarannya menikmati perkembangan dunia fashion.

Tidak perlu riset pasar dan menghitung prospek bisnis vintage. Santai tapi pasti Yeani mendirikan butik vintage. ia mulai mengumpulkan aksesoris dan busana lawas sambil mencari-cari lokasi di mana ia akan mendirikan butiknya. Mengapa busana lawas? Butiknya memang hanya menyediakan busana dan aksesoris “bekas” yang berumur 20 tahunan. Sebagaimana sebuah definisi barang vintage yang menurut Yeni busana atau aksesoris dapat dimasukan dalam katagori vintage jika usianya 20 tahunan lebih.

Vintage sampai saat ini memang masih terdengar asing di Indonesia tak terkecuali para konsumen dari kalangan zetset yang sering mondar-mandir belanja di butik. Memang ada risiko membawa “dagangan” dengan konsep yang masih asing. Edukasi pasar adalah pekerjaan ekstra bagi Yeani untuk mengenalkan konsep Vintage Couture.
Jika di Amerika trend berbusana vintage populer, seiring dengan ekspose media terhadap artis –artis Hollywood yang memakai busana vintage di hadapan publik. Sebab konsep vintage menjadi gaya hidup yang tak asing dan dikenal luas. Lain halnya di Indonesia Yeani kerap berperan seperti “pengajar mode,” dengan mengenalkan konsep bekas ala vintage kepada pengunjung butiknya.” Tak jarang saya harus menjelaskan panjang lebar mengenai konsep vintage kepada pengunjung sebab banyak pengunjung yang menyamakan vintage tak ubahnya seperti pakaian bekas di toko barang bekas. Atau menganggap bahwa semua yang kuno adalah vintage,” ungkap Yeani.

Bagaimana cara Yeani mendapatkan busana dan aksesoris? Untuk memenuhi isi butiknya Yeani mengimport langsung dari estate seller ( pembeli barang antik dari gudang keluarga ) di Amerika, Inggris, dan Kanada. Menurut Yeani mitranya di tiga Negara tersebut secara rutin mengirimkan foto barang melalui email. Setelah contoh dikirim Yeani memilih barang mana yang akan ia ambil. Ketiga Negara tersebut menurut Yeani memiliki karakter barang yang berbeda-beda.”Barang dari Amerika range usia pakaiannya lebih beragam dari tahun 30-an pun ada. Kalau dari Inggris banyak model hippie, sedangkan yang dari Kanada barangnya yang high-end. seperti baju pesta dan jika casual pun barangnya bagus dan rapih,” jelas Yeni.

Dalam sebulan sedikitnya Yeani membelanjakan Rp 5 juta untuk menambah koleksi butiknya. Pesanan dikirim melalui Pos. Beberapa kali pesanan tidak sampai ketangannya. Namun resiko itu sudah disadarinya. Toh ia tetap memilih pengiriman melalui jasa pos, ketimbang pengiriman swasta lain. Dengan cara itu dana pengiriman lebih murah sehingga harga jualnya tidak terlalu tinggi. “Terkadang ongkos pengiriman lebih mahal dari harga barang pesanannya,” ungkap Yeani.
Koleksi vintage yang dimiliki Yeani beragam dari gaun, ikat piggang sepatu boot, sepatu wanita, aksesoris seperti cameo, rhinestone, charm bracelet. Koleksi dari desainer ternama tahun 70-an seperti Bill Blass, Oleg Cassini ( desainer Jacky Cenedy) Anne Fogarty pun terpampang dengan bandrol Rp 1,6 sampai 2 juta. Untuk busana-busana casual kisaran harganya mencapai ratusan ribu. Uniknya Vintage Couture memiliki koleksi yang berumur lebih dari seratus tahun seperti sebuah pengikat dasi yang dibuat tahun 1800-an. Selain itu juga dijual barang yang di sebut “new old stock” barang tua yang masih dalam kondisi baru.

Vintage adalah gaya hidup. Sebuah kesadaran individualis dalam berbusana. Yang mementingkan eksklusifitas.para bintang Hollywood menggunakan busana vintage karena keunikannya sehingga tak mungkin dikenakan orang lain. Sebab itu tak seperti usia busananya yang uzur penggemar vintage adalah orang yang sadar fashion, konsumennya datang kebanyakan dari kalangan ABG dan mereka yang menginjak usia 30-an. Dalam industri fashion Yeani menyebut pasar bisnis vintage adalah minoritas karena menurutnya belum banyak orang yang memahami konsep yang real vintage. ”Pasar vintage sangat kecil dibanding dengan apa yang ditawarkan industri fashion saat ini. Pasar vintage itu nest tidak mass,” papar Yeani.

Dan lagi karakter konsumen di Indonesia, menurut Yeni, agak berbeda. Menurutnya banyak pembeli yang belum bisa menerima cacat yang terdapat pada barang yang dijual. Misalnya warnanya agak pudar atau terdapat sedikit lubang. “Padahal yang namanya barang second- hand apalagi umurnya puluhan tahun tentunya kondisi barang tidak seratus persen sempurna. Kalau di luar negeri ketidaksempurnaan itu justru menambah nilai, karena terlihat nilai sejarahnya,” jelas Yeani.

Sayangnya di Indonesia masih sulit ditemukan pemilik pakaian yang bernilai vintage dengan kondisi yang masih layak pakai. Sehingga saat ini untuk menyuplai kebutuhan butiknya, Yeani masih mengandalkan import dari luar negeri. Yeani berharap masyarakat akan melirik vintage sebagai alternatif membeli busana berkualitas yang murah namun tetap bergaya.

Source : majalahpengusaha.com
Gaun wedding traditional
Gaun pengantin
Princess wedding dress
Beautiful wedding dress
New woman design

Tas foto diri banyak dicari
Tip bisnis pernak pernik
Toko online bermodal rp 105 ribu
Masa sekolah melatih anjing
Usaha permainan anak
Membangun pusat kecantikan
Franchise nasi uduk gondangdia

Usaha Kreativitas

Usaha Kreativitas TissueTissue Bukan Hanya Untuk Ngelap,
Tissue memang diproduksi sebagai pembersih (ngelap). Tetapi tiga ibu rumah tangga ini menyulapnya menjadi pernak-pernik cantik. Russanti Lubis

Tahukah Anda bila tisu bukan hanya berfungsi untuk membersihkan? Terbukti, di tangan terampil tiga ibu rumah tangga yaitu Adhika, Mia, dan Siana, lap yang mirip kertas ini dapat berubah menjadi aneka pernak-pernik cantik pengisi rumah sekaligus menambah pundi-pundi keuangan, seperti tempat tisu, tempat kartu nama atau memo, nampan, tempat sampah kering, tempat pensil, talenan, dan sebagainya. Tetapi, tisu yang digunakan bukan sembarang tisu melainkan tisu buatan Jerman, demikian pula dengan teknik pembuatannya.


usaha kreativitas“Teknik pembuatan hasta karya dengan media utama tisu ini berasal dari Jerman yaitu servietten. Sedangkan, tisu yang digunakan memang produk Jerman, karena tisu ini bermotif, misalnya bunga, binatang, kartun, dan lain-lain. Sayangnya, di Indonesia tisu semacam ini tidak ada, padahal yang ingin kami tonjolkan adalah motif-motifnya, sehingga otomatis kami menggunakan tisu buatan Jerman ini.
Sebenarnya, tisu semacam ini juga diproduksi oleh Amerika Serikat (AS), Australia, dan Jepang, namun yang buatan Jerman memberikan hasil yang lebih bagus, mudah menyatu dengan media yang ditempelinya sehingga tampak mirip dengan sablon atau lukisan, relatif tahan air, dan mudah dibersihkan yaitu cukup dilap dengan kain basah, serta memiliki motif yang lebih beragam. Hal ini juga didukung oleh lem buatan Belanda seharga Rp85 ribu/botol dan pernis produk AS seharga Rp300 ribu/kaleng, yang kami gunakan,” kata Mia, mewakili rekan-rekannya.

Tisu berukuran 33 cm x 33 cm yang mirip kertas kado tetapi jauh lebih tipis ini, terbagi menjadi tiga lapisan. “Yang bermotif terletak di lapisan atas, sehingga hanya bagian itu yang kami ambil. Dua lapisan di bawahnya yang kebetulan polos, kami kembalikan ke fungsi dasarnya. Sedangkan benda yang ditempeli terbuat dari kayu MDV (sejenis kayu lokal mirip tripleks, red.) yang bentuknya kami desain sendiri,” lanjutnya. Hasilnya berupa 50 item pernak-pernik rumah tangga yang dilabeli Tangan dan ditawarkan dengan harga Rp65 ribu sampai lebih dari Rp200 ribu. Bila konsumen berminat membeli atau memesan, dapat datang ke markas mereka di Jalan Yado, Radio Dalam, Jakarta Selatan, mengunjungi bazar yang diadakan oleh Yayasan Aussi (yayasan yang membawahi sekolah-sekolah Katholik perempuan, red.), atau Rebo-an di Citos (Cilandak Town Square).

Sayang, mereka tidak selalu dapat mengikuti bazar-bazar tersebut sebab belum mampu berproduksi masal. “Kami belum memiliki karyawan, sehingga bila harus menerima pesanan dalam jumlah banyak, kami cukup mengkaryakan anggota keluarga kami sendiri. Di samping itu, kami merasa bahwa ini adalah karya seni buatan tangan yang mementingkan kepuasan batin, sehingga kalau harus berproduksi masal, semuanya itu akan menghilang. Saat ini, kami masih dalam taraf ingin berkreasi dan memamerkan kreasi kami,” kilahnya. Tetapi, tidak berarti mereka tidak ingin memiliki toko sendiri atau menitipkan produk mereka yang telah merambah seluruh Jakarta, Yogyakarta, dan Malaysia (buyer, red.) ke pihak-pihak lain. “Untuk sementara, kami ingin lebih aktif lagi mengikuti Rebo-an, sebab di sini hasil penjualan kami meningkat dua kali lipat,” imbuhnya.

Kendala lain yang muncul yaitu tisu seharga paling mahal 5 Euro/pak (1 Euro = Rp11.800,-, red.) ini mengalami perubahan motif yang sangat cepat. “Sehingga, kami harus memesan terlebih dulu dan itu butuh waktu relatif lama. Bila pelanggan ingin memesan dengan motif tertentu, mau nggak mau harus menunggu dulu apakah pesanan yang dimaksud masih tersedia atau tidak,” ujarnya. Sekadar informasi, Tangan dibuat dengan menggunakan tisu seharga 3,95 Euro/pak hingga 4,3 Euro/pak dan hanya memerlukan satu pak (1 pak = 20 lembar, red.).
Untuk mengatasi kendala ini, jauh-jauh hari pelanggan harus sudah memesan, sehingga mereka pun bisa mengecek ketersediaan tisu di negara asalnya. Selain itu, hasta karya ini juga sangat tergantung pada sinar matahari. Sebab, sinar sang surya ini mampu membuat produk ini benar-benar kering dan meninggalkan hasil tempelan yang bagus.

Tangan dibangun dengan modal Rp6 juta. Pada musim panen “bisnis” yang dimulai secara iseng pada tahun 2003 dan diseriusi setahun kemudian ini, mampu meraup onmset minimal Rp2 juta/bulan, sedangkan pada musim paceklik hanya Rp500 ribu/bulan. Omset ini diluar pesanan di mana dalam sebulan mereka menerima pesanan dari lima pelanggan yang masing-masing memesan minimal dua atau tiga produk seharga minimal Rp125 ribu. “Tapi, pada perayaan keagamaan, kami bisa mendapat pesanan hingga 50 produk,” Siana, menambahkan.
Apa sih istimewanya Tangan? “Kami tahu bahwa selain Tangan, ada beberapa pelaku bisnis sejenis. Kami juga mengenal mereka kok. Kami menyikapi keberadaan mereka dengan terus maju selangkah ke depan. Kami tidak bilang bahwa produk kami lebih bagus daripada hasil karya mereka. Tapi, setelah melihat produk mereka, kami berusaha membuat produk kami lebih baik dan lebih rapi daripada buatan mereka, mengkombinasikan warna cat, mengkombinasikan tisu yang satu dengan yang lain, serta menyelaraskan antara tisu dengan warna cat, sehingga nilai jual Tangan pun lebih bagus,” ucapnya.

Di samping secara teratur berproduksi, mereka juga membagi keterampilan ini kepada siapa saja yang berminat dengan tarif Rp430 ribu untuk dua kali pertemuan, masing-masing selama 2,5 jam dan dijamin segera mahir. “Mereka mendapat tisu dan segala peralatan untuk membuat hasta karya secara gratis. Karya mereka juga boleh dibawa pulang,” katanya. Selain itu, tisu ini juga dijual secara terpisah dengan harga Rp15 ribu/pak (1 pak = 4 lembar). Tertarik?

Source : majalahpengusaha.com

Tas foto diri banyak dicari
Tip bisnis pernak pernik
Toko online bermodal rp 105 ribu
Masa sekolah melatih anjing
Usaha permainan anak
Membangun pusat kecantikan
Franchise nasi uduk gondangdia

Usaha Studio Musik

Usaha Studio musicBanyaknya pemusik muda yang giat berlatih menjadi berkah tersendiri bagi penyewaan studio musik. Aspa Studio menangkap peluang ini Wiyono

Banyak jalan menuju Roma. Tepat disebutkan bila saat ini semakin banyak jalan menuju sukses. Bisnis hiburan saat ini telah sedemikian maju dan industri musik termasuk salah satunya. Kalau dahulu cita-cita menggantungkan hidup sebagai seniman kerap menjadi bahan tertawaan, kini sebaliknya menjadi artis banyak didamba sebagai jalan pintas keberhasilan khususnya dalam hal materi. Siapa sih orangnya tidak kepengin uang dan ketenaran sekaligus?
Faktanya pada jaman dahulu barangkali masih gampang menghafal nama-nama penyanyi atau grup band terkenal di tanah air ini. Namun sekarang hal itu jauh lebih sulit, mengingat nama-nama baru karena tiap tahun pasti muncul silih-berganti.

Usaha Studio LaguMenurut Andre Atriwianto, pemilik Aspa Studio, perkembangan musik Indonesia saat ini, khususnya dilihat dari banyaknya komunitas band musik anak-anak muda, sangat cerah. “Pada jaman saya dulu selalu berkiblat ke luar negeri, hanya mau menyanyikan lagu-lagu dari band-band luar,” ujarnya.
Ia mengamati, ABG yang berlatih di studionya tidak merasa remeh membawakan lagu-lagu Indonesia yang juga diciptakan oleh band yang personilnya muda-muda. Maka secara tidak langsung itu sebagai isyarat komunitas musik telah menjamur hingga pelosok dan merupakan angin segar bagi bisnis rental studio musik sebagai ajang latihan.
Komunitas grup musik pemakai jasa rental malah dari segala usia. “Mulai anak SD sampai yang tua-tua,” tukas Andre. “Memang cita-cita dari kecil mempunyai studio musik. Sekadar hobi karena dulu juga suka nge-band. Lalu saya pikir, selama musik masih ada bisnis studio tidak pernah mati sebab selama masih ada anak-anak yang nge-band pasti mereka butuh fasilitas,” imbuhnya mengisahkan.


Investasi untuk membuat sebuah studio musik boleh dikatakan lumayan besar. Studio profesional di lokasi eksklusif jelas sangat mahal. Dana yang dihabiskan mencapai miliaran rupiah. Andre pilih membidik studio kelas menengah, meskipun tetap memperhatikan kualitas namun tidak terlalu menyedot banyak uang.
Biaya pertama kali yang harus dikeluarkan biasanya untuk renovasi tempat. Ia merogoh kocek sekitar Rp 17 juta untuk membuat tiga ruangan kedap suara, masing-masing dipakai untuk tempat latihan maupun rekaman. Untuk menekan biaya, lulusan arsitek UKI itu, merancang sendiri peredamnya setelah bertanya ke sejumlah orang yang berpengalaman. Belanja lainnya berupa alat-alat musik menghabiskan sekitar Rp 30 juta ditambah peralatan recording kurang lebih Rp 10 juta. “Penggelontoran modal tidak begitu terasa karena saya pelan-pelan mengumpulkan alat satu demi satu,” begitu kiatnya.
Soal alat pun menurutnya tidak harus kelas satu. Yang penting penataan ruangan akustik serta sound system bagus maka hasilnya pasti sudah nyaman buat latihan. Ruangan besar tetapi jika penataan sound system kurang pas mengakibatkan bunyi yang dikeluarkan akan saling berkejar-kejaran.

Sama seperti usaha lainnya, lokasi seringkali sangat menentukan. Tempat yang paling ideal tentu saja yang paling gampang diakses atau di pinggir jalan raya. “Tempat ini menurut saya cukup strategis, tidak terlalu jauh dari jalan besar, hanya masuk sedikit beda satu rumah. Jadi tidak terlalu bising dan nyaman buat latihan,” kilahnya.
Beroperasi pada pertengahan 2003, Aspa Studio awalnya hanya menyediakan sarana latihan dan baru pada tahun berikutnya bisa berfungsi sebagai studio rekaman serta ditambah jasa video shooting, baik untuk membuat video klip atau untuk keperluan dokumnetasi yang lebih umum seperti pembuatan company profile serta iklan. “Untung sebetulnya tidak terlalu besar, yang penting administrasi. Asal pembukuan beres maka semua akan beres, kalau tidak pasti hancur,” ujarnya merendah.

Tarif, dikatakan mengikuti pasaran atau Rp 30 ribu dengan hitungan jam. “Daerah sini susah memakai model shift karena yang datang umumnya anak-anak SMA dan mahasiswa,” akunya. Sedangkan recording dia pasang harga Rp 150 ribu per shift atau selama 3 jam. “Yang lain biasanya per shift selama 6-7 jam dengan harga di atas Rp 300 ribu. Akhirnya lumayan, banyak yang datang rekaman demo untuk diajukan ke produser, manajer-manajer label musik atau pun bikin profile band untuk acara-acara tertentu,” ungkapnya.
Malah uniknya banyak rekaman diproduksi sendiri. Setelah jadi album hasilnya laku dijual di sekolahan masing-masing. Pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada menjelang natal studio ini kerap disewa untuk rekaman operet atau lagu-lagu rohani.

Namun seperti banyak studio lain, dalam seminggu umumnya ramai hanya pada tiga hari terakhir, Jum’at, Sabtu, dan Minggu. Pada sejak jam bubaran sekolah hingga malam hari penuh sesak. Hari-hari biasa sudah untung kalau terisi beberapa jam saja. Jam buka setiap hari sifatnya fleksibel meski dalam aturan tertulis antara pukul 10.00 hingga 24.00. “Tetapi kalau ada yang bertanya biasa saya jawab sampai mereka capai,” ucapnya. Bahkan dituturkan, mereka yang baru tiba pukul 24.00 pun tetap ditunggui berlatih sampai pagi.

Menariknya dibandingkan dengan bisnis lain, antar studio musik tidak bakal terjadi persaingan, lebih-lebih persaingan tidak sehat. Sebaliknya seorang pengelola studio malah merasa senang apabila terdapat beberapa lokasi berdekatan sehingga mana kala salah satu lokasi telah penuh maka yang tidak kebagian tempat dapat dicarikan alternatif di lokasi lain. “Anak-anak juga malas datang kalau tempatnya jauh,” ungkapnya.

Analisa Binis Studio Musik
Perkiraan Investasi:
- Renovasi tempat : Rp. 20.000.000,-
- Peralatan dan Sound System: Rp. 50.000.000,- +
Total perkiraan investasi Rp. 70.000.000,-
Perkiraan Biaya Operasional:
- Biaya listrik : Rp. 500.000,-
- Gaji karyawan : Rp. 1.000.000,- +
Total Perkiraan biaya operasional Rp. 1.500.000,-

Asumsi pendapatan/ bulan:
(Dengan rata-rata 5 jam latihan dan 3 jam rekaman per hari)
- ((5 X Rp 30.000,00) + Rp 150.000,00) X 30 = Rp 9.000.000,-
Laba kotor :
- Rp 9.000.000,- – Rp. 1.500.000,- = Rp 6.500.000,-
Kesimpulan :
BEP akan tercapai setelah 11 bulan beroperasi atau kurang dari setahun.

Source : majalahpengusaha.com

Masa sekolah melatih anjing
Usaha permainan anak
Membangun pusat kecantikan
Franchise nasi uduk gondangdia

Usaha Tempat Penitipan Anak

Tempat penitipan anakBisnis jasa penitipan anak masih prospektif. Tercatat ada 19 juta anak yang belum terlayani fasilitas ini. Anda tertarik?
Russanti Lubis

Pernahkah Anda berpikir bahwa kehadiran tempat penitipan anak (TPA) di Jakarta, khususnya, kini juga telah menjadi sebuah kebutuhan, terutama bagi orang tua yang bekerja karena mereka merasa tidak leluasa meninggalkan buah hati mereka di rumah? Keberadaan pembantu rumah tangga atau pengasuh anak memang dapat menjadi jalan keluar, tetapi tidak semua orang tua bisa memperoleh orang yang sreg bagi anak mereka atau tepat pada waktu diperlukan. Menitipkan pada kakek-nenek juga bisa menjadi alternatif lain, namun hal ini tidak mungkin dapat dilakukan dalam jangka waktu lama, mengingat keterbatasan yang dimiliki kaum lansia (lanjut usia, red.) ini.


Di sisi lain, data Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa jumlah TPA di ibukota negara ini, ternyata masih sangat sedikit bila dibandingkan dengan jumlah anak-anak di bawah usia lima tahun (balita), yang memerlukan jasa TPA. Tercatat di kota metropolitan ini terdapat 26 juta balita, sekitar 19 juta di antaranya belum dapat dilayani fasilitas ini. Sebuah peluang yang sayang bila tidak ditangkap, bukan?

Tempat penitipan bayiDari sekian TPA yang kini ada di seluruh Jakarta, tersebutlah Taman Bina Balita Sylva. Meski diperuntukkan anak-anak, jangan pernah Anda membayangkan TPA yang dibentuk oleh ibu-ibu Dharma Wanita Departemen Kehutanan (Dephut), untuk membantu para karyawati yang bekerja di lingkup Manggala Wanabhakti ini, seperti taman kanak-kanak. Sebab, di TPA yang dibentuk pada 16 Februari 1993 ini, Anda tidak akan menjumpai ayunan atau mainan-mainan lain khas anak-anak Tetapi, bila Anda mau sedikit melongok ke dalam, di sini akan dijumpai ruang tidur bayi dan balita, ruang bermain, ruang belajar, ruang mandi, ruang makan, dapur, dan sebagainya.

“Sylva dibentuk dengan pertimbangan bahwa setelah cuti melahirkan berakhir dan para ibu harus kembali bekerja, biasanya mereka merasa tidak nyaman karena harus meninggalkan bayi-bayi mereka yang masih membutuhkan ASI (Air Susu Ibu, red.) di rumah,” jelas Budi Surahmanto, pengurus harian Taman Bina Balita Sylva.
Dalam perkembangannya, TPA yang menerima anak-anak berumur tiga bulan hingga enam tahun ini, tidak hanya menerima anak-anak karyawati di lingkup Manggala Wanabhakti, tetapi juga dari kantor-kantor di sekitarnya. “Kami membebankan biaya yang berbeda untuk umum dan karyawati Dephut yang terbagi menjadi biaya penitipan harian, mingguan, dan bulanan.
Misalnya untuk karyawati Dephut (PNS) Rp30 ribu (harian), Rp100 ribu (mingguan), dan Rp300 ribu (bulanan), untuk karyawati BUMN di lingkup Dephut Rp40 ribu (harian), Rp140 ribu (mingguan), dan Rp400 ribu (bulanan), sedangkan untuk karyawati swasta/umum Rp45 ribu (harian), Rp170 ribu (mingguan), dan Rp450 ribu (bulanan),” kata Billy Hindra, pengurus harian Taman Bina Balita Sylva.

Sistem harian biasanya terjadi menjelang dan setelah lebaran atau kala liburan sekolah. “Pada saat itu, pembantu kan mudik, sedangkan sang ibu belum libur atau sudah harus kembali bekerja. Nah, saat itulah kami mengalami ‘musim panen’, karena jumlah peminat bisa meningkat hingga 100%. Di sisi lain, saat kehidupan kembali berjalan normal, kami nggak begitu terpengaruh,” imbuhnya. Terhitung dari Agustus lalu hingga saat ini, TPA yang tidak menerima anak-anak special need sebab belum memiliki tenaga profesional untuk menanganinya ini, telah menerima 40 anak. Sekadar informasi, karena adanya perubahan undang-undang yayasan, Sylva sempat ditutup dan dibuka kembali Agustus lalu.
Imbal baliknya? “Anak-anak yang telah berumur lebih dari satu tahun akan mendapat makanan ringan pada pagi dan sore, serta makan siang. Bila harus dimandikan, kami mandikan, sehingga pulang ke rumah sudah wangi. Mereka juga diajari bagaimana caranya makan sendiri, ke kamar mandi sendiri untuk buang air kecil atau menggososok gigi, menggambar, menyanyi dengan bantuan video player, dan sebagainya.
Untuk yang berkaitan dengan pelajaran sekolah, seminggu tiga kali kami mendatangkan tenaga pengajar. Sedangkan yang berkaitan dengan kesehatan, kami memiliki perawat dan menjalin kerja sama dengan dokter-dokter di poliklinik setempat. Ibu mereka pun bisa menengok setiap saat untuk menyusui, menyuapi, atau sekadar bermain,” tambahnya.

Fasilitas yang diberikan TPA yang dibuka dari jam 07.30 hingga 16.00 ini menjadikan anak-anak tersebut lebih mandiri dan secara fisik lebih sehat. “Kami memantau kesehatan mereka dengan kartu menuju sehat,” lanjutnya. Sedangkan bagi anak-anak yang sudah memasuki usia sekolah, mereka memiliki kegiatan yang lebih baik sepulang sekolah dan kembali lagi ke Sylva, misalnya makan lebih teratur, mengerjakan pekerjaan rumah (PR), lebih aman bila harus keluar ruangan karena selalu ada petugas satuan pengamanan (satpam) yang mengantar, dan lain-lain.

Selama ini, TPA selalu berada di bawah naungan departemen, instansi, kedinasan, atau perusahaan. Di samping itu, selalu berlokasi di dalam gedung perkantoran. Padahal, TPA juga dapat dibangun oleh perseorangan, dengan lokasi di perumahan yang cukup dekat dengan perkantoran dan dengan lingkungan relatif aman. Lalu, tambahkan beberapa fasilitas pendukung seperti tenaga pendidik yang mengetahui perkembangan anak, mainan-mainan anak, dan sebagainya. Apalagi permintaanya masih sangat banyak.
Tidakkah Anda berminat menangkap peluang ini?

Source : majalahpengusaha.com

Masa sekolah melatih anjing
Usaha permainan anak
Membangun pusat kecantikan
Franchise nasi uduk gondangdia

Bisness Ti-phone Telepon Berkualitas

Hengky Setiawan Telesindo ShopIndonesia dengan jumlah penduduk sekitar 250 juta merupakan pasar yang menyerupai “surga” bagi berbagai produk. Itu sebabnya berbagai produk, utamanya produk Cina, datang bagai gelombang tsunami, tak terkecuali produk handphone. Di Indonesia, sedikitnya ada 126 merek handphone Cina.

Ini merupakan tantangan yang menggoda bagi Hengky Setiawan, bos Telesindo Shop. Jamaknya orang-orang bermental pengusaha, Hengky selalu melihat peluang di balik setiap kesulitan. Bukan sebaliknya, selalu ada kesulitan di balik setiap peluang.

Pada saat handphone merek Cina sudah banyak beredar di pasaran, dan pada saat nilai tukar dolar sedang terkerek, sepertinya bukan saat yang tepat masuk ke pasar. Tetapi, bagi Hengky yang menyukai tantangan ini bukan hal yang memusingkan meskipun juga harus dipikirkan matang-matang.

“Kami memang sudah setengah tahun yang lampau mempersiapkan tiphone. Kami mempersiapkan secara matang mulai dari pengurusan perizinan, pendaftaran merek, pembayaran pajak impor dan sebagainya. Pokoknya semua sesuai aturan pemerintah, tidak ada yang bermain kucing-kucingan,” ungkap Hengky.

Penyeleksian terhadap kualitas tiphone juga dilakukan sampai tiga lapis. Itu sebabnya, Hengky berani memberikan garansi produk-produk tiphone sampai dua tahun. “Hanya dua merek (handphone) Cina yang berani memberikan garansi dua tahun, salah satunya kami,” ujar Hengky.

Bagi Hengky bersaing dengan produk-produk Cina yang lebih dulu masuk ke pasar tidak terlalu memusingkannya. Karena awalnya membangun brand tiphone memang lebih dikarenakan ia membutuhkan sebuah tantangan setelah sejumlah prestasi-prestasi signifikan berhasil diraihnya, di antaranya sebagai 1st winner The Best Mitra AD Multi Region 2008 Telkomsel yang diadakan di Napoli, Itali, 13 November 2008. Sebelumnya penghargaan tersebut juga telah diterima oleh Telesindo selama tiga tahun berturut-turut, dari tahun 2006-2008. Pada tahun 2006,acara diselenggarakan di Dubai sedangkan untuk tahun 2007 diVienna. Penghargaan ini diberikan oleh Telkomsel kepada deler terbaiknya dari semuaregional (wilayah). Dan Telesindo Shop terpilih sebagai Yang Terbaik Untuk Semua Region (Wilayah).

“Alhamdulillah, Tuhan banyak mengabulkan doa saya. Setelah beberapa cita-cita saya yang terdahulu tercapai saya butuh tantangan baru. Itulah kenapa saya membangun tiphone,” ucap pria yang menempatkan komitmen sebagai sebuah “ harga mati” ini.

Meski relatif pendatang baru di handphone merek Cina namun Hengky memilik visi, misi dan amunisi yang lebih dari cukup. Outlet Telesindo Shop lebih dari 500, dan tersebar dari Sabang sampai Merauke. Downline atau resellernya lebih dari 36.000.

“Tidak sebagaimana pemain handphone Cina yang lain, saya sudah memiliki outlet, center dan jaringan sehingga saya tidak perlu berinvestasi lagi,” tutur Hengky seraya menyebutkan dirinya sudah memiliki gambaran wilayah-wilayah yang akan bisa menyerap produk-produk tiphone dengan cepat.

Tiphone, sebut Hengky, membidik pasar low-low end, suatu pasar yang justru memiliki posisi terbesar dan paling dasar dari piramida duduk. Dalam komposisi piramida ini, pasar low-low end berada di angka 110 juta dari sekitar 240 juta penduduk Indonesia.

Bukan berarti merek-merek besar tidak melihat legitnya kue pasar ini. Mereka pun juga sudah bermain di pasar ini. Namun rata-rata harga handset mereka paling murah masih di atas Rp500 ribu. Sedang handset Cina bisa menjual dengan harga Rp200 ribu.

Bermain di pasar low-low end handphone Cina tentu mempunyai keunggulan harga dibandingkan merek-merek mapan lainnya. Sedang kompetisi di handphone Cina sendiri, Hengky memiliki sejumlah strategi yang mungkin sangat berat untuk diimbangi pemain handphone Cina yang lain. Hengky sebagai owner Telesindo Shop memiliki histori kerjasama yang sangat bagus dengan beberapa operator seluler papan atas Indonesia, misalnya berkolaborasi untuk menjual produk. “Ya memang benar. Dan kerjasama ini memang sedang berlangsung, tetapi belum diluncurkan,” ujar Hengky yang enggan memerinci lebih jauh sebelum kerjasama ini diluncurkan.

Selain itu Hengky memiliki strategi untuk mengisi “lubang-lubang” yang ditinggalkan oleh pemain besar. Beberapa inovasi yang dilakukan handset-handset Cina yang tidak terdapat pada handset dari merek-merek mapan inilah yang dititikberatkan tiphone. TV-phone, tv dual SIM Card, misalnya. Dan ke depan tiphone akan mengeluarkan produk handphone yang memiliki OHP sehingga bisa digunakan untuk melihat film dan presentasi. “Harganya di bawah Rp2 juta,” sebut Hengky.

Dengan jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia, kerjasama yang erat dengan beberapa operator papan atas, mereka yang berkualitas dan garansi yang lebih lama dibandingkan dengan para kompetitornya tentu saja akan membuat tiphone bisa melesat.

“Dalam satu tahun saya pasti belum bisa beruntung,” ujar Hengky merendah. “Kalau dolar di kisaran Rp12.000-an, pertumbuhan hanya akan so-so. Tetapi tidak apa-apa saya investasi nama. Tetapi kalau dolar berada di kisaran Rp9.000-an, maka pasar ini akan booming.”

Beberapa merek tiphone yang ada di pasaran saat ini adalah tiphone 6080, tiphone 6081, tiphone 5088 dan beberapa tipe bestseller yakni tiphone 7250, tiphone 5310 dan tiphone 1255. Beberapa jenis yang bakal meluncur adalah tiphone 5000, tiphone 7708, tiphone 7260 dan tiphone T80. (SPM)

Source : majalahpengusaha.com

Kredit Handphone
Masa sekolah melatih anjing
Usaha permainan anak
Membangun pusat kecantikan
Franchise nasi uduk gondangdia

Sejarah Waralaba

Sejarah Waralaba atau Franchise :
Walaupun Franchise dipopulerkan di negara Amerika Serikat, namun asal mula kata Franchise berawal dari Eropa, yaitu Perancis dan Inggris. Kata Franchise sendiri bermakna "kebebasan" (Freedom). Di masa itu, bangsawan diberikan wewenang oleh raja untuk menjadi tuan tanah pada daerah-daerah tertentu. Pada daerah tersebut, sang bangsawan dapat memanfaatkan tanah yang dikuasainya dengan imbalan pajak/upeti yang dikembalikan kepada kerajaan. Sistem tersebut menyerupai royalti, seperti layaknya bentuk Franchise saat ini.
Di Amerika Serikat sendiri, Franchise mengalami booming pada tahun 60-70an setelah berakhirnya Perang Dunia ke-2. Pada saat itu, banyak terjadi praktek penipuan bisnis yang mengaku sebagai Franchise, salah satunya dengan cara menjual sistem bisnis Franchise yang ternyata belum teruji keberhasilannya di lapangan. Selain itu, Franchisor pun lebih fokus untuk menjual Franchise milik mereka dibandingkan membangung dan menyempurnakan sistem bisnis Franchisenya. Banyak investor baru yang gagal oleh modus seperti ini, hal ini menjadi salah satu pendorong terbentuknya IFA (International Franchise Association) pada tahun 1960.


Salah satu tujuan didirikannya IFA adalah untuk menciptakan iklim industri bisnis Franchise yang dapat dipercaya, oleh karenanya IFA menciptakan kode etik Franchise sebagai pedoman bagi anggota-anggotanya. Walau begitu, kode etik Franchise masih perlu didukung oleh perangkat hukum agar dapat memastikan tiap-tiap pihak dalam industri ini terlindungi. Pada tahun 1978, Federal Trade Commission (FTC) mengeluarkan peraturan yang mewajibkan setiap Franchisor yang akan memberikan penawaran peluang waralaba kepada publik untuk memiliki UFOC (Uniform Franchise Offering Circular). UFOC adalah dokumen yang berisi informasi lengkap mengenai peluang bisnis Franchise yang ditawarkan, seperti: sejarah bisnis, pengelola, hal yang berkaitan dengan hukum, prakiraan investasi, deskripsi konsep bisnis, dan salinan dari perjanjian Franchise. Selain itu daftar nama, alamat dan nomor telepon dari pemilik Franchise adalah informasi yang diwajibkan. UFOC bertujuan untuk menyampaikan informasi yang cukup mengenai perusahaan untuk membantu calon Franchisee dalam mengambil keputusan.

Franchise = Waralaba
Di Indonesia, kata “Franchise” ditransalasikan sebagai “Waralaba” (wara=lebih; laba=untung), jadi waralaba berarti “Lebih Untung”. Pertumbuhan Franchise di Indonesia berawal dari masuknya waralaba asing pada tahun 80-90an. KFC, McDonalds, Burger King, Wendys adalah sebagian dari jejaring waralaba asing yang masuk ke Indonesia pada awal-awal berkembangnya Franchise di Indonesia. Perusahaan-perusahaan waralaba lokal pun mulai bertumbuhan pada masa itu, salah satunya adalah yang termasuk pelopor waralaba lokal yaitu Es Teler 77.

Pada tahun 1991 berdiri Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) sebagai wadah yang menaungi pewaralaba dan terwaralaba. Diharapkan dengan berdirinya AFI ini dapat tercipta industri waralaba yang kuat dan dapat menjadi pendorong utama dalam pertumbuhan ekonomi nasional yang berbasiskan usaha kecil dan menengah.

Source : waralaba.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...